Kolase Rosma Tinambunan, ibu dari Belda Sansika dan rumah korban saat didatangi polisi untuk olah TKP.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Rosma Tinambunan, ibu dari Belda Sansika tidak terima anaknya dibunuh oleh Melton yang merupakan suaminya sendiri. Melton membunuh Belda dikarenakan sakit hati, sebab korban kerap minta cerai kepadanya.
"Dari kecil anakku ini selalu saya juga, tapi kenapa malah dibunuh dengan cara dibacok oleh suaminya sendiri. Saya tidak terima dengan perbuatan suaminya ini dan minta polisi agar memberikan hukuman yang setimpal atas perbuatan Melton," ujar Rosma kepada CAKAPLAH.com, Senin (5/7/2021).
Kata Rosma, sekarang ia harus merawat tiga anak korban, dikarenakan ibu mereka telah dibunuh oleh suaminya sendiri. Lanjutnya, dalam keseharian anaknya, Belda orang yang penurut dan tidak banyak cerita.
"Hubungan mereka ini awalnya baik-baik saja, namun akhir-akhir ini saya dengar suaminya Belda selingkuh dan ketahuan oleh anak saya," ungkapnya.
Belda juga sempat mengingatkan kepada Melton agar tidak selingkuh, namun sang suami beralasan hanya sebatas teman dengan perempuan lain yang kedapatan chat dengannya oleh korban.
"Anak saya juga bilang kalau begini terus, dia lebih milih pisah dan ingin hidup bahagia. Namun karena anak saya minta pisah, Melton tidak terima dan mengatakan lebih baik istrinya mati daripada pisah," tukasnya.
BACA: Wanita di Pekanbaru Tewas Dibacok karena Minta Cerai Usai Tahu Suaminya Selingkuh
"Sebelum kejadian pembunuhan Belda, saya sempat ke rumah mereka untuk mengantar cabe, setelah itu saya pulang dan tidak tahu lagi apa yang terjadi," pungkasnya.
Dari pantauan CAKAPLAH.com setelah insiden tersebut, rumah korban menjadi sepi dan tampak garis polisi terpasang di lokasi kejadian.
Sedangkan 3 orang anak korban kini berada di rumah orangtua korban yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Sejumlah barang milik tersangka dan korban tampak masih berada di lokasi.
Tampak juga bercak darah di kamar tidur korban, dimana di lokasi tersebutlah Melton menghabisi nyawa istrinya dengan membacok tangan korban hingga putus dan kepalanya.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Hukum, Kota Pekanbaru |