PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berencana mendatangkan alat Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mendeteksi varian Delta di Provinsi Riau.
Hal itu menindaklanjuti arahan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin yang mengingatkan tujuh provinsi di luar Pulau Jawa, termasuk juga Provinsi Riah akan ancaman penularan Covid-19 varian Delta yang pertama kali ditemukan di India.
Sebab varian Delta sudah ditemukan di Riau pada Mei lalu, yakni kapten kapal asal Indian yang bersandar di pelabuhan Dumai.
Atas arahan Menkes, Gubri Syamsuar langsung menggelar pertemuan terbatas dengan Forkopimda Riau untuk antisipasi penyebaran varian Delta dan kemungkinan akan mendatangkan pengadaan alat pendeteksi varian Delta.
"Kita sudah bahas tadi dengan Forkopimda Riau tentang langkah pencegahan kemungkinan adanya Covid-19 varian baru (Delta) di Riau," kata Gubri kepada CAKAPLAH.com, Selasa (6/7/2021).
Hanya saja, lanjut Gubri, persoalannya saat ini Laboratorium Biomolekuler Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Riau belum bisa mendeteksi varian baru.
"Karena itu, ada kemungkinan untuk menyediakan alat yang baru untuk mendeteksi itu (varian Detla)," sebut Gubri di Kantor Pengadilan Tinggi Pekanbaru, Riau.
Namun sebelum mendatangkan alat WGS itu, sebut Gubri, pihaknya akan melakukan konsultasi dengan Menteri Kesehatan, mengingat biaya untuk pengadaan alat tersebut membutuhkan biaya yang besar.
"Jadi biaya untuk pengadaan alat pendeteksi varian baru itu sangat besar, sekitar Rp9 miliar. Itu makanya kami pelajari dulu. Kami juga minta masukan dari Pak Kejati, minta masukan LKPP apakah itu nanti bisa lelang atau bagaimana. Termasuk konsultasi ke ke Menkes juga, karena nanti izinnya harus dari Menkes juga," cakapnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |