Ilustrasi vaksinasi. (Foto: Ist.)
|
(CAKAPLAH) - Pihak berwenang di India menangkap 14 tersangka penipuan yang terlibat dalam peredaran vaksin Covid palsu. Mereka diduga telah menyebabkan sedikitnya 2.000 orang disuntik dengan vaksin yang sebenarnya hanya berupa air garam di Mumbai.
New York Times melaporkan, aparat juga menyita sekitar 20.000 dolar AS dari para tersangka yang beberapa di antaranya adalah tenaga medis profesional. Sementara satu tersangka sampai kini masih buron, menurut pihak berwenang.
Penduduk di kawasan Kandivali, Mumbai —yang menjadi korban komplotan itu— mengatakan kepada India Today bahwa mereka telah membayar sekitar 17 dolar AS kepada tersangka pada Mei lalu. Uang itu sebagai harga untuk mendapatkan dosis Covidshield (vaksin corona AstraZeneca versi buatan India) di posko vaksinasi di daerah tersebut.
Namun, kecurigaan muncul ketika tidak ada gejala pascavaksinasi yang dilaporkan oleh satu pun dari orang-orang yang menerima suntikan dosis itu.
Pengadilan Tinggi Bombay telah membuka persidangan kasus itu. “Ada 2.053 orang yang telah menerima suntikan vaksin palsu itu,” kata jaksa penuntut umum (JPU) Deepak Thakare, dikutip Alarabiyah, Selasa (6/7/2021).
Dia menuturkan, polisi saat ini masih berusaha melacak orang-orang lain yang terlibat dalam penipuan tersebut. “Sangat mengejutkan bahwa insiden vaksinasi palsu kini sedang marak,” kata pengadilan.
Sampai hari ini, lebih dari 400.000 orang di India meninggal karena Covid-19. Negara Asia Selatan itu pun menjadi salah satu yang paling parah terkena dampak virus tersebut di dunia.
Sejauh ini, India sudah menyuntikkan 290 juta dosis vaksin corona kepada penduduknya. Sebagai perbandingan, AS—yang berada di posisi kedua—telah memberikan sekitar 182 juta dosis.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | iNews.id |
Kategori | : | Internasional |