ROHUL (CAKAPLAH) - Satgas Covid-19 Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) diminta melakukan tindakan konkret dalam memaksimalkan penanganan di hulu khususnya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan.
Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya Outbreak Rumah Sakit di tengah keterbatasan persediaan obat dan Oksigen yang terjadi di sejumlah Rumah Sakit saat ini.
Saat ini tingkat keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate) di 4 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Rokan Hulu sudah mencapai 46,15 persen. Bahkan, di RSUD Rohul sebagai rumah sakit milik Pemkab Rohul tingkat keterisian tempat tidur Covid-19 sudah menembus 60 persen.
Direktur RSUD Rohul dr Novil mengatakan, beberapa Pasien yang dirawat di RSUD Rohul bahkan Warga yang menjalani isolasi mandiri dikarenakan tidak tersedianya fasilitas Isolasi Mandiri di daerahnya.
"Jika ditambah dengan yang isoman BOR-nya sampai 80 persen. Maka dari itu kita meminta satgas memastikan penanganan di Hulu seperti penyediaan fasilitas isolasi mandiri dan disiplin protkes itu ditegakkan, sehingga rumah sakit fokus menangani pasien yang bergejala sedang dan berat," cakap Novil.
Peningkatan pasien yang dirawat di RSUD Rohul, lanjut Novil, tentunya mempengaruhi persediaan obat yang dimiliki RSUD Rohul untuk pasien Covid-19 yang diperkirakan hanya cukup untuk 1 pekan. Sementara untuk ketersediaan oksigen, RSUD Rohul masih memiliki stok 7.500 meter kubik oksigen yang diperkirakan bertahan 10 hari ke depan.
"Dengan Tingkat BOR 60 persen stok obat seperti vitamin C dan D serta obat Antibiotik dan Antiviral hanya cukup 1 pekan ke depan. Kita tetap upayakan jalin komitmen dengan penyedia agar tetap menyuplai obat dan oksigen ke RSUD Rohul sehingga tidak terjadi kekosongan," jelasnya.
"Namun, stok itu tergantung dari jumlah tingkat pasien yang dirawat, jika makin banyak pasien tentunya stok makin cepat habis. Makanya kami dari RSUD meminta kepada masyarakat agar taat disiplin protokol kesehatan karena itu cara adalah yang ampuh saat ini menekan angka kesakitan akibat Covid-19" harapnya.
Selain obat dan oksigen, RSUD Rohul juga mengalami kekurangan baju hazmart bagi tenaga kesehatan. Saat ini hazmat yang tersedia hanya 367 pcs dan hanya bisa bertahan 4 hari ke depan.
"Idealnya kita harus punya stok 1000 pcs hazmat untuk mengantisipasi lonjakan kasus. Namun kita sudah berkoordinasi dengan Diskes Rohul, Diskes Riau dan BPBD untuk membantu penyediaan hazmart ini," pungkasnya.***
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Rokan Hulu |