JAKARTA (CAKAPLAH) - Terkait survei Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) yang menyebutkan mayoritas orang tua murid menyetujui untuk dimulainya sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022 yang akan digelar mulai 12 Juli 2021, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan, ia menghargai hasil survei tersebut. Namun ia tetap meminta agar pemerintah pusat mempertimbangkan untuk tetap menunda pembukaan sekolah tatap muka, sekali pun daerah tersebut berada di zona hijau atau minim penyebaran Covid-19.
“Mengingat kesehatan para siswa/i merupakan hal utama yang harus dipertimbangkan. Terlebih, saat ini varian covid-19 semakin terus berkembang dan memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya,” kata Bamsoet di Jakarta, Selasa (13/7/2021).
Pemerintah pusat, tambahnya, dalam memberikan kewewenangan kepada pemerintah daerah untuk menentukan izin pembukaan sekolah tatap muka, agar memastikan daerah berada di zona hijau Covid-19, tersedianya fasilitas pendukung protokol kesehatan di sekolah yang memadai, dan guru-guru yang mengajar secara tatap muka wajib telah mengikuti program vaksinasi serta melakukan tes Covid-19 secara berkala.
“Kepada masyarakat, khususnya kepada orangtua dan guru, agar dapat membimbing dan memberikan arahan kepada anak atau murid untuk memahami pentingnya penerapan protokol kesehatan/prokes di lingkungan sekolah dan ketika berada di luar rumah, dikarenakan tingginya bahaya penularan/penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Ketua MPR juga meminta pemerintah bersama guru menemukan inovasi baru untuk kurikulum pelaksanaan pembelajaran jarak jauh atau PJJ, sehingga PJJ dapat lebih dioptimalkan dan tidak memberikan beban tugas-tugas yang terlalu berat kepada murid. Namun memastikan murid tertarik untuk mengikuti pelajaran dengan metode-metode kreatif dan mudah memahami materi yang disampaikan.**
Penulis | : | Edyson |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Nasional, Pendidikan |