PEKANBARU (CAKAPLAH) - Aksi Bela Rakyat 212 yang digelar masa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Riau. Setelah 'puas' melakukan orasi di depan Markas Polisi Daerah (Mapolda) Riau, masa lalu konvoi bergerak menuju 'rumah wakil rakyat' yang berada di Jalan Sudirman.
Dengan berbagai atribut alamamter kampus lengkap dengan 'bendera' kampus, ratusan mahasiswa ini menyampaikan orasi didepan pintu masuk Gedung DPRD Riau. Dalam orasinya, ada lima poin yang menjadi tuntutan mereka.
Lima poin yang dituntut adalah menolak dengan tegas kebijakan pemerintah Jokowi yang tidak pro rakyat. Kemudian menolak dengan tegas dan mendesak pemerintah Jokowi untuk mencabut PP NO 60 Tahun 2016. Menolak dengan tegas dan mendesak pencabutan subsidi listrik 900 VA yang kita anggap mencekik rakyat Indonesia.
Selanjutnya meminta pemerintah untuk segera menstabilkan keadaan perekonomian negara disegala sisi. Dan yang terakhir meminta dengan tegas kepada pemerintah Jokowi-JK untuk lebih amanah dan tidak saling lempar tanggung jawab. Seluruh orasi dipimpin Koordinator Aksi 121, Ari Juprika.
Didepan para pendemo, Wakil Ketua DPRD Riau, Manahara Manurung dan Sunaryo serta Anggota Komisi D DPRD Riau, Mansyur, Anggota Komisi B Marwan Yohanes dan Ade Hartati Rahman melakukan diskusi interaktif bersama puluhan mahasiswa tersebut.
"Kita sepakat akan meneruskan tuntutan dalam aksi bela rakyat 121 ini ke pusat. Kita juga sangat apresiasi terhadap perjuangan para mahasiswa dalam memperjuangkan hak kesejahteraan rakyat. Ini juga demi kepentingan masyarakat bersama,"ucap Sunaryo. Aksi serupa juga terjadi di beberapa kabupaten/kota lainnya di Riau.