Ilustrasi. Jemaah yang terpilih melalui undian untuk bisa ibadah haji tahun ini mulai berdatangan di Mekkah, Sabtu (17/7). (AP/HOGP)
|
(CAKAPLAH) - Jemaah haji mulai berdatangan di Makkah, Arab Saudi, pada Sabtu (17/7), untuk menunaikan ibadah haji. Ini menjadi pelaksanaan ibadah haji kedua yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Dalam pelaksanaan ibadah haji kali ini, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan sejumlah peraturan. Di antaranya membatasi jumlah jemaah yakni sebanyak 60.000 orang.
Kemudian orang yang bisa melaksanakan haji hanyalah penduduk setempat yang sudah menerima vaksin dosis penuh, serta berusia 18-65 tahun tanpa penyakit kronis.
Puluhan ribu warga Arab Saudi yang diizinkan ibadah haji tahun ini dipilih melalui undian. Jumlah tahun ini lebih tinggi dibandingkan 2020. Namun jumlah itu masih jauh lebih rendah dibandingkan jumlah jemaah di ibadah haji di waktu normal sebelum pandemi Covid-19.
Diberitakan AFP, Sabtu (17/7), di antara calon jemaah yang terpilih untuk mengikuti ibadah haji tahun ini adalah seorang warga bernama Ameen.
Kontraktor minyak asal India berusia 58 tahun yang bermukim di kota Dammam, Arab Saudi, ini terpilih untuk melaksanakan ibadah haji bersama istri dan tiga anaknya yang sudah dewasa.
"Kami sangat senang," kata Ameen. "Ada banyak teman dan kerabat kami yang ditolak [ikut ibadah haji]," lanjutnya.
Selian Ameen dan keluarganya, seorang apoteker bernama Mohammed El Eter juga mengaku senang bisa terpilih untuk menjalankan ibadah haji tahun ini.
"Saya merasa seperti saya memenangkan lotre. Ini adalah momen spesial yang tak terlupakan sepanjang hidup. Saya bersyukur kepada Allah karena memberi saya kesempatan ini, untuk diterima di antara banyak orang yang melamar," ujar Mohammed El Eter yang berasal dari Mesir.
Ameen dan Mohammed El Eter merupakan sebagian kecil dari populasi ekspatriat dari Asia Selatan, Afrika, serta Timur Tengah yang bermukim di Arab Saudi.
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi mengumumkan ibadah haji kali ini hanya dibuka untuk warga domestik dan ekspatriat yang tinggal di Arab Saudi saja.
Hal ini dilakukan menyusul kesuksesan pemerintah Arab Saudi dalam mencegah wabah virus Covid-19 merebak selama lima hari pelaksaan ibadah haji pada tahun lalu. Namun, langkah ini mendapat protes dari sejumlah kalangan umat Islam di luar negeri.
Jemaah haji tahun ini akan mulai melaksanakan ibadah haji pada Minggu (18/7) waktu setempat. Menurut laporan dari kantor berita Al-Ekhbariya, petugas mulai terlihat mendisinfektasi area Masjidil Haram di sekitar Ka'bah - yang akan menjadi tiik berkumpul jemaah haji.
Petugas juga membagi calon jemaah haji dalam kelompok-kelompok kecil yang hanya terdiri dari 20 orang.
"Untuk membatasi paparan [Covid-19] satu kelompok hanya berisi 20 orang, itu untuk membatasi penyebaran infeksi virus", kata Wakil Menteri Kementerian Haji Arab Saudi, Mohammad al-Bijawi.
Seperti dalam pelaksanaan ibadah haji tahun lalu, calon jemaah diberi sejumlah perlengkapan perlengkapan termasuk kerikil yang telah disterilkan untuk ritual lempar jumrah, masker, sajadah, kain ihram putih yang terbuat dari bahan tahan bakteri.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Internasional |