ROHUL (CAKAPLAH) - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kembali terjadi di Kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Kebakaran tersebut terjadi sejak Selasa malam sekitar pukul 22.00 dan masih belum berhasil dipadamkan hingga saat ini.
Dari Keterangan Kepala Dusun Kumain Haryanto, luas lahan yang terbakar diperkirakan sudah mencapai 100 hektare. Api terus meluas dikarenakan pemadaman terkendala akses jalan yang sulit serta tidak adanya sumber air di lokasi kejadian.
"Sementara ini diperkirakan terdapat 100 hektare lahan hutan lindung yang terbakar, kami bersama petugas kepolisian hanya bisa melakukan pemadaman secara manual dengan memukulkan ranting pohon agar api tidak merembet ke lahan lainnya," cakap Haryanto Kepala Dusun Kumain yang dikonfirmasi CAKAPLAH, Rabu (21/7/2021) sore.
Menurut Haryanto, kencangnya angin menyebabkan api cepat meluas ke lahan lainnya. Apalagi, sebagian lahan merupakan lahan kering dan semak belukar sehingga api dengan cepat menjalar.
"Kami berharap pemerintah segera melakukan pemadaman lewat udara (water bombing-red) karena kalau tidak cepat api akan semakin meluas, sekarang ini kami sudah kewalahan memadamkan api secara manual tapi tak efektif dan api makin meluas," ujarnya.
Terlihat di lokasi kejadian, lahan yang terbakar merupakan lahan yang sudah diimas tumbang. Diduga lahan tersebut sengaja dibakar untuk pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit.
Polisi Masih Lakukan Penyelidikan
Sementara Itu Kapolres Rokan Hulu AKBP Taufik Lukman Nurhidayat melalui Kapolsek Tandun AKP S.Sinaga menyatakan kebakaran Hutan Lindung Bukit Suligi terjadi di Koordinat 0,4888N 100,6532E 177,9M.
Pihak Kepolisian saat ini masih fokus melakukan pemadaman api sekaligus melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran tersebut.
"Kita belum dapat menyimpulkan apakah kebakaran ini disengaja atau murni terbakar. Kami masih fokus melakukan pemadaman sembari melakukan penyelidikan terhadap kejadian kebakaran hutan dan lahan ini," ujar Kapolres Rohul AKBP Taufik Lukman Nurhidayat, melalui Kapolsek Tandun AKP.S.Sinaga.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Rohul melalui Kasi Penanggulangan Bencana Jhon Feri menyatakan, pemadaman kebakaran hutan Bukit Suligi sangat sulit dilakukan dikarenakan sulitnya akses menuju lokasi dan tidak tersedianya sumber air. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan water bombing melalui udara.
"Aksesnya sangat sulit, armada pemadam kita tidak bisa menjangkau lokasi. Walaupun kita mobilisasi pompa ke lokasi, di sana juga tidak tersedia sumber air karena itu kawasan perbukitan. Satu-satunya cara adalah water bombing," ujar Jhon Feri.
Menurut Jhon Feri, BPBD Rohul sudah berkordinasi dengan BPBD Riau untuk membantu pemadaman udara. Namun tidak bisa dilakukan hari ini dikarenakan 2 helikopter water bombing tengah melakukan pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Rokan Hilir.
"Kita sudah koordinasi dengan BPBD Riau. Rencananya besok akan dilakukan water bombing di lokasi," pungkas Jon Fery.
Kebakaran kawasan Hutan Bukit Suligi ini bukan baru pertama kali terjadi. Terakhir kebakaran hutan lindung ini terjadi pada tahun 2018. Ironisnya, meski berstatus sebagai Hutan Lindung namun di kawasan ini banyak berdiri kebun sawit warga.***
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Lingkungan, Kabupaten Rokan Hulu |