Walikota Pekanbaru Firdaus
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tahun ini Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menggelontorkan anggaran sebesar Rp35 miliar untuk mencegah kasus stunting. Anggaran itu dialokasi di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD).
Walikota Pekanbaru Firdaus menilai cara mencegah kasus stunting yakni meningkatkan layanan gizi bagi ibu hamil dan balita. Mereka juga mesti mendapat akses bahan pangan hingga layanan kesehatan.
"Kita berupaya agar zero stunting," kata Walikota, Kamis (22/7/2021).
Ia mengaku Pemko punya keterbatasan anggaran dalam menangani kasus stuning. Ia menyebut perlu melakukan rembuk agar bisa mengajak semua pihak ikut serta dalam upaya mencegah kasus stunting.
Ia juga mengajak lembaga dan berbagai pihak ikut membantu upaya menurunkan angka stunting. Anggarannya bisa bersumber dari CSR dunia usaha, hibah, infak, wakaf dan kegiatan lainnya dalam meningkatkan akses layanan kesehatan dan layanan sanitasi.
Tahun 2022 mendatang pemerintah kota mengalokasikan anggaran sebesar Rp82 miliar untuk mencegah kasus stunting. Upaya mencegah stunting ini melibatkan sejumlah OPD.
OPD yang terlibat yakni Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Lalu Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Dinas PUPR Kota Pekanbaru dan Dinas Perkim Pekanbaru. Lalu Dinas Sosial Pekanbaru, Disdalduk KB Kota Pekanbaru, DP3AM Kota Pekanbaru, Bappeda Kota Pekanbaru dan Disdukcapil Kota Pekanbaru.
"Rembuk ini bertujuan untuk memastikan adanya upaya penurunan kasus stunting secara terintegrasi," kata dia.
Ia menyebut, kasus stunting di Kota Pekanbaru mengalami penurunan dari tahun 2019 sebesar 18,58 persen. Lalu pada tahun 2020 turun menjadi 2,24 persen.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |