Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Bisnis perhotelan di Kota Pekanbaru hingga kini masih "sempoyongan" akibat pandemi Covid-19 yang masih juga belum usai.
Bahkan kebijakan pemerintah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kota Pekanbaru semakin membuat pengusaha perhotelan di wilayah setempat semakin tiarap.
Beberapa Hotel di Kota Pekanbaru mengaku tingkat keterisian hotel atau Okupansi mengalami penurunan signifikan. Bahkan angkanya juga cukup miris.
Hendra Purnama, Sales and Marketing Manager Grand Zuri Pekanbaru mengatakan selama PPKM Mikro diterapkan di Pekanbaru, tingkat okupansi Grand Zuri Pekanbaru hanya sebatas 20 persen saja.
"Anjlok. Event tidak ada. Okupansi hotel juga hanya 20 persen," ujar Hendra kepada CAKAPLAH.com, Jumat (23/7/2021).
Ia mengatakan pihaknya bahkan kini sudah melakukan berbagai promo-promo kamar untuk menarik minat konsumen datang dan menginap di Grand Zuri Pekanbaru.
"Misalnya kita mengeluarkan promo room only atau tanpa sarapan kita jual di bawah Rp400 ribu saja," sebutnya.
"Selain itu kita juga melakukan penghematan pengeluaran seperti saving energy dan juga melakukan penundaan pembelian yang berskala besar untuk operasional hotel," imbuhnya.
Dikatakan Hendra lagi, satu-satunya harapan untuk kembali bangkit adalah PPKM tidak diperpanjang lagi. "Paling tidak untuk bulan Agustus diharapkan normal kembali," harapnya.
Hal senada disampaikan Dea selaku Marketing Komunikasi PRIME PARK Hotel & Convention Pekanbaru. Kepada CAKAPLAH.com, dirinya mengatakan bahwa tingkat okupansi hotel di masa PPKM Mikro hanya 23.44 persen saja.
"Kami bahkan mengeluarkan promo-promo kamar agar tamu datang ke Hotel. Seperti memberikan diskon hingga 60 persen bagi tamu yang sudah vaksin," cakapnya.
Dirinya berharap pemerintah bisa melakukan penanganan Covid-19 yang terbaik atas kondisi pandemi yang saat ini semakin memburuk.
"Agar seluruh sektor tidak merugi," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Kota Pekanbaru |