PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kota Pekanbaru bersiap menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 setelah kasus Covid-19 terus meningkat.
Salah satu yang merasakan dampaknya adalah pengusaha hotel dan restoran. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Provinsi Riau, Nofrizal mengatakan PPKM menyebabkan pengusaha tidak bisa berbuat apa-apa.
"Boleh dikatakan (PPKM) dampaknya luar biasa, yang dibilang angkat bendera putih itu sudah dimana-mana," cakapnya, Jumat (23/7/2021).
Menurutnya saat ini tidak lagi ada yang diharapkan dari pihak hotel karena minimnya tingkat okupansi atau keterisian hotel hingga tidak adanya event yang bisa dilaksanakan di hotel.
"Itu menandakan ekonomi gak jalan," bebernya.
Dirinya juga berharap pemerintah untuk saat ini memberikan stimulus pajak bagi setiap para pelaku usaha, dan juga penerapan PPKM tidak lagi di perpanjang.
Dia juga memaklumi pemerintah berketergantungan dengan pajak yang dibayarkan masyarakat atau pelaku usaha, tapi ketergantungan orang terhadap usaha jauh lebih besar.
"Kalau pajak tak tercapai kencangkan ikat pinggang, kalau pekerja diberhentikan gak bisa makan dia," ucapnya.
Harapan dari Nofrizal sendiri sama seperti harapan para pelaku usaha dan juga masyarakat lainnya, yaitu kembali normal dengan mengetatkan Protokol Kesehatan.
Dia juga berharap tidak ada penutupan tempat usaha dan juga jalan-jalan protokol tidak lagi dilakukan penutupan.
"Penerapan Prokes pasti masyarakat setuju, dan sanksi bagi pelanggar Prokes juga saya setuju. Tapi jangan ada penutupan tempat usaha dan jalan," tutupnya.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Ekonomi, Kota Pekanbaru |