Pekanbaru (CAKAPLAH) - Kasus penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Riau masih terus mengalami kenaikan. Untuk hari ini, Senin (26/7/2021) rekor baru kembali tercatat dengan penambahan 1.137 kasus. Dengan demikian total kasus Covid-19 di Riau telah menyentuh angka 89.244 kasus sejak pandemi Covid-19 masuk Riau.
Kabar baiknya pada hari ini jumlah pasien yang sembuh mencapai 806 orang. Sedangkan kabar dukanya, kasus pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19, di Riau juga ikut mengalami peningkatan. Dalam dua hari tercatat 69 orang meninggal dunia pada hari Ahad (25/7/2021) mencatatkan kasus meninggal 37 orang, dan Senin kemarin 32 orang, total 2.416 orang meninggal dunia. Jika dihitung perjamnya dalam satu hari, setiap satu jamnya lebih dari satu orang meninggal dunia akibat Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir, mengatakan kasus kematian akibat Covid-19 di Riau ini rata-raya usia di atas 50 tahun. Ia mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak menganggap remeh setiap orang yang terkena Positif Covid-19. Jangan sampai menunggu gejala Covid berat, terutama yang isolasi mandiri dirumah.
“Kasus kematian akibat Covid-19 meningkat, dan yang meninggal dunia usia di atas 50 tahun. Kemudian banyak juga yang sudah gejalanya berat baru dibawa ke Rumah Sakit, nah sekarang dengan kondisi sekarang ini tidak bisa lambat penanganannya,” ujar Mimi Yuliani Nazir.
“Sekarang ini ruang ICU ketersediaannya mulai penuh bagi pasien yang sudah lebih dulu dirawat. Jadi akibatnya kalau sudah isolasi mandiri di rumah dan sesak baru dibawa ke rumah sakit, ya penanganannya sudah lambat. ICU sepanjang dibutuhkan tidak bisa langsung bagi pasien yang baru masuk,” jelas Mimi.
Meningkatnya kasus positif Covid-19 di Riau ini, kata Mimi, juga setelah masuknya orang dari luar Provinsi Riau yang tidak menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selanjutnya berkumpul bersama keluarga yang menyebabkan penularan positif Covid-19. Termasuk dari pekerja yang dari luar kemudian masuk kerja diperusahaan, yang juga menularkan dengan karyawan yang ada di perusahan, sampai kepada masyarakat yang tidak patuh prokes, berkumpul ditempat keramaian.
“Klaster keluarga masih banyak, campur juga dengan klaster perusahaan, penularan di bilang dari luar dilihat dulu kemana, apakah ke keluarga atau urusan dengan orang pekerja, intinya sekarang ini pelaksanaan prokesnya tak jalan. Itu sajalah intinya, kalau ada orang datang darimanapun kalau prokesnya dengan ketat tidak akan banyak, dan bisa diatasi dengan prokes,” tegas Mimi.
“Mau datang darimana, pintu masuk kan tidak ditutup. Sekarang mau melalui pesawat dengan penerapan tetap PCR yah melalui daratlah dia lewat. Perjalanan dari darat sekarangkan medannya masuk kesini kan tak lama dengan kondisi sekarang ini. Untuk itulah diperlukan penerapan prokes yang ketat terhadap orang luar yang masuk,” tegasnya lagi.***
Penulis | : | Ck1 |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |