ilustrasi Kafe di Rokan Hulu
|
ROHUL(CAKAPLAH) - Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu mengumumkan menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 seiring meningkatnya kasus warga terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah tersebut.
Penerapan PPKM Level 3 ini sesuai Instruksi Bupati Rokan Hulu Nomor 360/ BPBD/2/2021 Tentang PPKM Level 3 serta mengoptimalkan posko penanganan corona Virus Disease 2019 tingkat kecamatan, desa sampai dengan tingkat RT dan RW.
Dalam Instruksi Bupati tersebut, pelaksanaan kegiatan belajar tatap muka ditiadakan sementara dan diganti dengan belajar mengajar secara secara daring. Kegiatan perkantoran menerapkan Work Frome Home (WFH) 75 persen dan hanya 25 persen yang bekerja di kantor.
Selain itu, warung makan pedagang kaki lima dan sejenisnya diizinkan buka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker, mencuci tangan serta mengatur tidak terjadinya kerumunan.
Rumah makan dan kafe skala kecil yang berada pada lokasi sendiri dapat melayani makan di tempat dengan kapasitas 25 persen dan menerima makan dibawa pulang sementara skala sedang dan besar hanya boleh melayani delivery dan tidak menerima makan di tempat.
Pembatasan jam operasional pusat perdagangan juga dibatasi hingga pukul 17.00 serta pemberlakukan pembatasan pengunjung 25 persen. Begitu juga tempat ibadah dapat menggelar kegiatan peribadatan maksimal 25 persen dari kapasitas rumah ibadah.
Kegiatan pada area publik, kegiatan seni budaya, sosial kegiatan rapat seminar dan pertemuan di tempat umum yang bisa menimbulkan kerumunan ditutup sementara hingga Rohul dinyatakan aman.
Kegiatan resepsi pernikahan dan hajatan masyarakat juga dibatasi paling banyak 25 persen dari kapasitas ruangan. transportasi umum dan kendaraan sewa diberlakukan pengaturan kapasitas penumpang 70 persen serta penerapan protokol kesehatan.
Perjalanan domestik menggunakan mobil pribadi sepeda motor dan transportasi umum jarak jauh juga harus menunjukan kartu vaksin dan menunjukan hasil rapid test antigen negatif.
PPKM Level 3 Belum Berjalan Optimal
Meski sudah sepekan diterapkan namun faktanya pelaksanaan PPKM level 3 di Kabupaten Rokan Hulu masih belum optimal. Fakta di lapangan menunjukan sejumlah tempat keramaian seperti pasar tradisional belum terlihat adanya pembatasan jumlah pengunjung.
Bahkan ironisnya, masih banyak ditemukan warga yang tidak memakai masker saat berada di luar rumah. Kerumunan warga juga masih terlihat di sejumlah kafe di pasir pengaraian. Warga seakan tidak peduli ancaman wabah virus covid-19 dengan tetap berkerumun. Ironisnya, aktifitas itu seakan dibiarkan oleh pengelola cafe.
Pengawasan dari Satgas Covid-19 terhadap tempat-tempat kerumunan juga terkesan melemah. Dimana masih banyak ditemukan tempat kerumunan yang buka di luar jam operasional yang diperbolehkan tanpa adanya pengawasan dan tindakan tegas dari satgas.
Kasus Terus Melonjak
Belum optimalnya penerapan PPKM level 3 di Kabupaten Rokan Hulu juga ditunjukan dengan terus melonjaknya angka kasus Covid-19 di daerah ini. Hingga 30 Juli 2021 total kasus kumulatif warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Rokan Hulu sudah mencapai 3.729 kasus.
"Hari ini ada penambahan 90 kasus baru dengan total warga yang dirawat mencapai 84 dan 10 diantaranya masuk ruang rawatan hari ini. Sementara warga yang menjalani isolasi mandiri baik rapid antigen positif maupun terkonfirmasi positif tanpa gejala sudah mencapai 414 orang," cakap Kepala Dinas Kesehatan Rohul dr. Bambang Triono.
Masyarakat yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19 di Rokan Hulu juga terus meningkat dimana secara kumulatif sudah terdapat 197 warga meninggal dunia akibat Covid. Jumlah ini juga menempatkan Rohul sebagai daerah yang memiliki tingkat fatality rate tertinggi di Riau yakni 5.28 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Rohul dr.Bambang Triono mengimbau kepada masyarakat untuk memberikan support dalam pelaksanaan PPKM Level 3 dengan mematuhi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah.
"Ini sudah tahap mengkhawatirkan, setiap hari ada warga kita yang meninggal dunia. Mengatasi ini harus ada kepedulian dari masyarakat untuk taat disiplin terapkan protokol kesehatan, karena menerapkan prokes adalah cara terbaik saat ini paling tidak melindungi diri dan orang lain dari penularan," imbau Bambang.
Stok Vaksin Terbatas
Seperti di daerah lainnya, program vaksinasi di Kabupaten Rokan Hulu cukup disambut antusias oleh masyarakat Rokan Hulu. Setiap hari, warga rela antre untuk mendapatkan vaksin di pusat-pusat pelayanan kesehatan atau lokasi yang sudah ditetapkan.
Meski demikian, tingginya antusias masyarakat dalam mengikuti program vaksinasi covid 19 ini masih terhadang ketersediaan stok vaksin yang jumlah stoknya terbatas dari Pemprov Riau. Saat ini stok vaksin Rohul hanya tinggal 48 vial atau sekitar 480 dosis.
"Kita sudah ajukan permintaan tambahan vaksin namun masih diproses oleh Dinkes Riau karena jumlahnya terbatas, sementara waktu kita membatasi penyuntikan vaksin dosis pertama dan fokus pada dosis kedua karena sudah ada sekitar 22 ribu warga yang menantikan dosis tahap dua," ujarnya kadiskes Rohul.
Dari data Dinas Kesehatan Rohul, Per 30 juli 2021 Serapan vaksin di Rohul saat ini baru dikisaran 10 persen dari sasaran 434.767 Warga.
Untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) dari 2.130 sasaran, saat ini sudah terdapat nakes yang mendapatkan dosis 1 sebanyak 2.622 nakes dosis 2 sebanyak 2.466 nakes.
Kelompok Pelayanan Publik dari jumlah sasaran 33.531 orang progresnya saat ini dosis 1 sebanyak 21.719 orang dan dosis 2 sebanyak 15.302 orang
Kelompok Lansia dari sasaran 38.203, baru sebanyak 3.853 Lansia mendapat dosis 1 dan 2.308 yang menerima dosis 2. sementara kelompok Masyarakat Rentan dan Umum dari 297.626 sasaran baru 15 ribu warga yang mendapatkan dosis 1 dan 7.176 mendapatkan dosis 2.
Kelompok remaja usia sekolah 12- 17 tahun dari jumlah sasaran 68.227 baru 21 orang yang mendapatkan dosis pertama sementara dosis kedua masih nihil.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Rokan Hulu |