Macet di Jalan Sudirman Pekanbaru akibat penyekatan di sejumlah titik.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Pekanbaru hari ini Senin (2/8/2021) berakhir.
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru direncanakan siang ini akan melakukan rapat evaluasi pelaksanaan PPKM level 4 Kota Pekanbaru yang sudah dilaksanakan sejak 26 Juli hingga 2 Agustus 2021.
Kini, warga Pekanbaru mulai harap-harap cemas akankah kebijakan ini kembali dilanjutkan atau tidak. Pasalnya, penerapan PPKM level 4 di Pekanbaru banyak dikeluhkan oleh berbagai kalangan, karena dinilai menyusahkan. Mulai dari pengusaha, UMKM, dan juga masyarakat lainnya. Terutama soal penyekatan jalan yang pada hari terakhir ini justru ditambah hingga 20 titik.
Fitri, warga Panam, mengaku selama penerapan PPKM dia kesulitan berangkat kerja. Hal ini karena di beberapa titik jalan dilakukan penyekatan sehingga pengguna jalan tidak bisa lewat. Harus mencari jalan alternatif yang justru jadi biang kemacetan dan menyebabkan lama tiba ke lokasi kerja.
"Mudah-mudahan tidak dilanjutkan lah. Ini saya pusing tiap mau berangkat dan pulang kerja. Harus mutar dan cari jalan alternatif lain. Ini tadi biasanya Jalan Nangka tidak ditutup, eh hari terakhir PPKM malah ditutup. Kesal saya. Cari ke jalan-jalan kecil eh macet parah, alhasil terlambat sampai tempat kerja," ujar Fitri, Senin (2/8/2021).
Ia mengatakan, dari berita yang dia simak, selama penerapan PPKM level 4 di Pekanbaru, kasus Covid-19 yang ada malah mengalami peningkatan.
"Itu artinya kan PPKM nya nggak efektif. Nah kalau tidak efektif kenapa harus diperpanjang atau diterapkan. Kan logikanya seperti itu. Kecuali ketika PPKM diterapkan, angka kasus menurun. Baru itu bisa dipertimbangkan," sebutnya.
"Mudah-mudahan tidak diperpanjanglah," harapnya lagi.
Warga lain, Yonela, juga protes tentang kebijakan penyekatan jalan di Kota Pekanbaru selama PPKM Level 4. Menurut dia, penyekatan ini sama halnya dengan penyusahan semata.
"Jalan menuju fly over simpang Harapan Raya macet. Fly over ditutup. Tapi ujung-ujungnya tetap bisa ke Sudirman arah DPRD, dengan melewati lampu lalulintas," jelasnya sembari mengaku bingung tujuan dari penyekatan ini apa.
Warga Jalan Garuda ini juga menilai justru penyekatan ini memicu kerumunan dan jadi rawan terjadi penyebaran Covid-19.
"Untuk apa jadi disekat, biar orang berkerumun dulu gitu? Gak cerdas ni," katanya setengah emosi.
Pengguna jalan lainnya, Lia, warga Pandau yang bekerja di seputaran Jalan Sudirman, meminta pemerintah memikirkan lagi kebijakan penyekatan ini. Sebab, dia menilai penyekatan ini bukan solusi yang baik untuk mengurangi Covid-19. Terlebih, masih banyak warga yang harus bekerja di tengah PPKM Level 4.
"Menyusahkan masyarakat yang masih wajib ke kantor selama PPKM Level 4. Kecuali pemerintah mewajibakan kantor-kantor berlakukan Work From Home (WFH) bagi karyawannya. Atau setengah ajalah yang WFH, pasti berkurang warga di jalan, disekat juga gak masalah, karena gak semua wajib ngantor, gak banyak warga yang lewat. Yang lewat jalan tikus juga sedikit. Gak macet. Gak berkerumun seperti saat ini," usulnya.
Terlebih kata dia, sebagai karyawan yang harus ke kantor, tentu dia harus mutar-mutar dulu mencari jalan lain agar sampai ke kantor. Terkadang malah jadi telat sampai ke kantor.
"Mau ke kantor harus mutar-mutar, capek di jalan. Sampai kantor sudah lemas, ini curhatan ibu hamil ya," kata Lia yang tengah hamil 6 bulan ini.
Senada dengan itu, Del, warga Rumbai, juga menyoroti para karyawan yang masih banyak ngantor walau PPKM Level 4 diterapkan di Pekanbaru. Katanya, di aturan PPKM Level 4, harusnya karyawan di kantor dikurangi. Petugas harusnya mengecek ke kantor-kantor, sudah benar belum perusahaannya berlakukan WFH untuk sebagian karyawan. Jangan malah jalan disekat, tapi orang-orang masih wajib ngantor semua.
"Harusnya petugas cek tempat usaha yang full karyawan kalo memang tujuannya biar orang kerja di rumah. Bukan disekat yang timbulkan keramaian. Dalam aturan itu jelas karyawan yang kerja di kantor dikurangi. Hunting aja ke kantor-kantor, cek karyawannya. Kalo full suruh pulang sebagian. Jangan jalan ditutup yang timbul kan masalah baru. MACET," ujar pria yang kerap disapa Mr Dev ini berapi-api.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |