Macet di Jalan Sudirman Pekanbaru akibat penyekatan di sejumlah titik yang menuai protes pengguna jalan. Foto: Satria Yonela
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kekesalan dan keheranan masyarakat masih terus dilontarkan hingga hari terakhir penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Pekanbaru, Senin (2/8/2021).
Pasalnya, terdapat 20 titik arus yang menuju Jalan Sudirman dilakukan penyekatan oleh petugas di hari terakhir ini.
Tak ayal, hal tersebut membuat masyarakat yang bekerja di sektor non esensial harus berputar arah dan memasuki jalan - jalan kecil agar bisa sampai ke tujuan.
Penelusuran CAKAPLAH.com, memang penyekatan yang dilakukan pada akhirnya menimbulkan kemacetan yang tak terelakkan. Namun, anehnya, penyekatan yang dilakukan petugas di lapangan ini lebih tepat bila dikatakan sebagai pengalihan arus saja.
Seperti yang terjadi di penyekatan Simpang Komersial Arengka (SKA), dimana bagi warga Panam yang hendak menuju Jalan Tuanku Tambusai (Nangka) diminta berbelok ke arah kiri. Kondisi tersebut membuat, mau tak mau pengendara mengikutinya, dan terjadi lah kemacetan dan penumpukan kendaraan, baik dari bawah maupun dari atas (fly over) karena volume kendaraan yang ramai.
Setelahnya, warga yang memang bertujuan untuk melewati Jalan Nangka, akhirnya berbelok arah kembali, dan masuk melalui jalan kecil atau yang dikenal dengan jalan tikus, di samping Transmart Pekanbaru. Di sana, pantauan CAKAPLAH.com, kembali terjadi penumpukan kendaraan, baik roda empat maupun roda dua. Akhirnya, kendaraan bisa memasuki Jalan Nangka dari beberapa jalan yang dimulai dari samping Transmart tersebut. Logikanya, sebenarnya tak ada yang tersekat, titik yang disekat hanya membuat warga beralih mencari jalan lain agar tetap sampai ke Jalan Nangka.
Selanjutnya, yang banyak diprotes warga juga adalah penyekatan di fly over simpang jalan Harapan Raya. Dimana terjadi penyekatan di untuk kendaraan yang hendak melalui fly over yang merupakan sektor non esensial, dan diarahkan melalui jalan di bawah fly over. Pantauan di lapangan, memang ada beberapa kendaraan dari pekerja di sektor esensial yang diperbolehkan melewati fly over.
Namun, di bawah fly over ini justru terjadi kerumunan kendaraan yang bahkan bertumpuk sampai ke depan Hotel Grand Central (+- 50 meter) dari fly over.
Yang menuai protes adalah, dimana setelah penumpukan dan kemacetan, ternyata pengendara yang hendak menuju arah Jalan Sudirman tetap bisa melewatinya sesuai dengan aturan lampu lalu lintas. Lagi-lagi, pengendara hanya seperti dialihkan.
"Lah, kenapa di atas (fly over) disekat kalau di bawah tetap bisa lewat?," kata beberapa pengendara kesal campur heran.
Penyekatan-penyekatan ini pun akhirnya menuai protes dari para pengendara yang merasa dirugikan waktu dan tenaga karena melewati penyekatan yang ujung-ujungnya hanya seperti pegalihan arus saja. Mereka terpaksa menuai capek dan harus menghadapi kerumunan dalam kemacetan. Ada resiko penurunan imunitas di saat itu dan kemungkinan terpapar Covid-19.
Lantas apakah penyekatan jalan dari diberlakukannya PPKM Level 4 ini sudah efektif ?
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |