Pesawat Kepresidenan RI kini berwarna merah. Foto: Dok. @alvinlie21
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Terkait kisruh masalah pengecatan pesawat Kepresidenan yang menuai protes dari kalangan Anggota DPR dan partai politik di DPR, politikus PDI Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan, mengaku aneh atas hal tersebut. Pasalnya terkait rencana pengecatan pesawat itu, sebelumnya sudah dibahas dan disahkan di rapat anggaran DPR RI.
Diungkapkannya seperti yang disampaikan oleh Sekretariat Negara, bahwa sebenarnya rencana pengecatan itu sudah direncanakan pada tahun 2019. Dan merupakan satu paket pengerjaan pengecatan dengan Heli Kepresidenan Super Puma yang lebih dulu dikerjakan.
“Tentu saja anggaran untuk pengerjaan ini sudah dibahas dengan DPR, dan disetujui tahun 2019. Aneh saja kalau sekarang ada anggota DPR atau parpol di DPR yang mengkritiknya. Lah dulu saat dibahas, kenapa tak ditolak, bahkan mereka tidak ada mempermasalahkan sedikitpun kala itu?,” ujarnya, Rabu (4/8/2021).
Karenanya atas sikap protes itu, Arteria Dahlan berharap jangan sampai publik terbawa permainan politik pihak-pihak yang merasakan ‘post colour syndrome’ itu. Dimana protes mereka ditudingnya merupakan pelesetan dari postpower syndrome. Atau sindrom pascakekuasan yang terjadi karena tak bisa melepaskan diri dari kekuasaan yang sudah hilang.
"Jangan sampailah publik (rakyat) terbawa oleh permainan politik mereka kelompok 'post colour syndrome' yang sengaja melakukan plesetan karena tak bisa melepaskan diri dari kekuasaan yang sudah hilang," terangnya.
Menurut Arteria, tak ada yang salah dengan pengecatan pesawat kepresidenan menjadi warna merah putih. Sebaliknya yang harusnya dipermasalahkan itu dulu zamannya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengapa pesawat Kepresidenan dipesan warna biru.
"Warna bendera negara kita kan merah putih, bukan warna biru. Justru kita bertanya, kok dulu Pak SBY tak sejak awal pesawat itu diwarnai merah putih? jelas yang salah itu SBY. Lalu apa yang salah dengan warna pesawat kepresidenan jika diubah menjadi merah putih sesuai warna bendera negara kita?” tandasnya.**