Zulkarnain, anggota Komisi III DPRD Pekanbaru.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dalam meningkatkan nilai-nilai budaya Melayu dan pariwisata di kota Pekanbaru, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru tidak boleh diam.
Zulkarnain, anggota Komisi III DPRD Pekanbaru menilai saat ini Disbudpar kota Pekanbaru belum banyak bekerja dan belum ada gebrakan untuk kemajuan sektor budaya dan pariwisata Pekanbaru.
"Memang panggung kebudayaan itu bukan saja menyangkut pada kegiatan seni saja, tetapi bagaimana melibatkan para pelaku UMKM yang ada di Kota Pekanbaru ini," katanya, Rabu (4/8/2021).
Politiai PPP ini menegaskan seharusnya Disbudpar ikut aktif mempromosikan oleh-oleh khas daerah Kota Pekanbaru, cinderamata, dan termasuk juga berbagai macam kuliner yang sekarang ini begitu banyak dijual oleh pelaku UMKM.
Selain itu untuk mempercepat promosi Disbudpar bisa menggandeng berbagai pihak seperti asosiasi maupun komunitas, serta tak ketinggalan kegiatan kesenian harus menjadi corong sehingga masyarakat kota Pekanbaru maupun luar kota bisa mengetahui apa kesenian yang ada di Kota Pekanbaru.
"Memang kita sekarang ini menghadapi masa pandemi Covid-19, tetapi itu bukanlah menjadi suatu alasan atau penghalang bagi dinas terkait untuk berbuat," katanya.
Zulkarnain membandingkan Pekanbaru dengan kota maupun kabupaten lain yang ada di Provinsi Riau yang memiliki event-event besar yang bisa mengangkat nilai-nilai budaya dan pariwisatanya seperti Kabupaten Kuantan Singingi dengan pacu jalurnya dan Bakar Tongkang di Rokan Hilir.
"Sedangkan Kota Pekanbaru ini apa event besarnya? Jadi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Pekanbaru harus memiliki leader serta harus peka dalam menaikan dan mengangkat nilai-nilai budaya dan pariwisata," ucapnya.
Sehingga dia berharap agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru untuk bergerak dan tidak menunggu instruksi dari walikota atau pihak ketiga.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |