PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pengamat Kebijakan Publik, Rawa El Amady menegaskan bahwa penyekatan jalan yang ada di Pekanbaru tidak memiliki pengaruh terhadap penurunan angka Covid-19.
Bahkan menurutnya kebijakan penyekatan jalan tersebut hanya sebuah pemborosan saja, yaitu pemborosan dari sisi biaya operasional untuk petugas Satgas Covid-19 di lapangan dan pemborosan bahan bakar kendaraan masyarakat.
"Orang tetap bisa jalan sampai ke tujuan, masyarakat tetap bisa sampai ke tujuan dengan caranya sendiri," cakap Rawa kepada CAKAPLAH.com, Kamis (12/8/2021).
Lanjut Rawa, kebijakan penutupan jalan ini diambil oleh pemerintah hanya untuk sekedar dapat dilihat oleh masyarakat dan juga kepada beberapa pihak lainnya.
Jika penutupan jalan dilakukan di pintu-pintu perbatasan Kota Pekanbaru atau Provinsi Riau, hal ini akan lebih efektif untuk menurunkan angka Covid-19 di Pekanbaru atau Riau.
Penutupan jalan ini, mobilitas masyarakat itu berkurangnya tak sampai 10 persen. Ke depan, strategi yang akan dibuat oleh Satgas Covid-19 Pekanbaru PPKM di kelurahan dan tingkat RW.
"Penyekatan jalan harusnya di pintu masuk (kota dan provinsi), bukan lorong menuju perumahan disekat. Itu konyol, kaya gak berpikir," tegasnya.
Penyekatan jalan di dalam Kota Pekanbaru sendiri banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat, selain menyebabkan kemacetan hal ini juga dinilai tidak ada hubungannya dengan penurunan angka Covid-19.
Lebih jauh Rawa juga menegaskan ketimbang selalu berkelut dengan penutupan jalan, lebih baik pemerintah menggencarkan 3T atau pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).
"Itu baru benar, tapi kalau itu gak dilakukan itu upaya konyol. Tidak akan berkurang (Covid) di Pekanbaru selagi 3T itu tidak dilakukan," tutupnya.
Sebelumnya Walikota Pekanbaru Firdaus mengakui penyekatan yang dilakukan selama ini tidak berdampak besar terhadap mobilitas masyarakat di Ibukota Provinsi Riau itu. Buktinya, berdasarkan evaluasi Satgas nasional, penyekatan tidak mampu membuat warga menahan diri untuk tidak bepergian.
"Pekanbaru dalam evaluasi itu, menurut pantauan tim satgas nasional, penyekatan-penyekatan yang kita lakukan selama dua kali ini, itu mengurangi lalu lintas hanya kurang dari 10 persen. Artinya masyarakat kita bergeraknya sangat kencang," kata Walikota, Selasa (10/8/2021).
Sambungnya, mobilitas masyarakat itu berkurangnya tak sampai 10 persen. Ke depan, strategi yang akan dibuat nanti PPKM di kelurahan dan tingkat RW.
"Kita merencanakan nanti Pekan ini, kita akan membuat struktur Satgas Covid-19 ini, untuk PPKM-nya itu di RW. Sekarang kan di kecamatan ketua camat, kelurahan ketua lurah. Nanti RW ketua RW," jelasnya.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |