(CAKAPLAH) - Chelsea yang baru - baru ini mendatangkan mantan pemainnya, Romelu Lukaku. Striker Timnas Belgia itu resmi mengenakan nomor punggung sembilan sebagai nomor punggungnya di skuat The Blues.

Nomor punggung sembilan di Chelsea memang tengah tidak bertuan. Karena pemilik sebelumnya, Tammy Abraham beberapa hari yang lalu resmi dilepas Chelsea ke AS Roma.

Pemilihan nomor punggung Lukaku ini cukup menjadi buah bibir di kalangan pecinta sepakbola Inggris. Karena nomor punggung sembilan di Chelsea dikenal sebagai nomor punggung 'terkutuk'.

Beberapa nama legenda seperti Fernando Torres, Hernan Crespo, dan Alvaro Morata pernah menjadi pengguna nomor punggung yang dianggap keramat ini. Namun beberapa diantara mereka memiliki segudang prestasi buruk setelah menggunakan nomor punggung tersebut.

Kami sudah merangkum beberapa pemain yang pernah menggunakan nomor tersebut sebelum akhirnya jatuh kepada bomber terbaru The Blues Romelu Lukaku. Simaklah pembahasannya dibawah ini.

Hernan Crespo

Sebelum nama Lionel Messi melejit bersama Argentina, Hernan Crespo merupakan pemain berbakat yang menjadi mimpi buruk bagi beberapa bek saat itu. Bisa dibilang namanya bukan merupakan daftar pemain yang buruk saat menggunakan nomor punggung sembilan di Chelsea.

Pada tahun 2003 Chelsea memutuskan memboyong sang striker dari Inter Milan. Bersama The Blues, Crespo tampil cukup baik dengan mengemas 25 gol dan empat assist dari 75 pertandingan di seluruh kompetisi bersama Chelsea.

Namun ia kesulitan beradaptasi dengan skuat Chelsea sehingga ia sempat dipinjamkan kembali ke AC Milan dan Inter Milan, sebelum pihak Nerrazurri membelinya kembali di tahun 2008.

Mateja Kezman

Pemain yang semasa mudanya dikenal sebagai pemain yang sangat berbakat ini, pernah menjadi salah satu boyongan Abramovich dan memenangkan Liga Inggris untuk Chelsea. Sebelum memutuskan bermain bersama Chelsea, ia pernah menjadi pemain andalan PSV dan Partizan kala itu.

Ia pernah mencatatkan permainan cantik dengan mencatatkan 35 gol dari 33 pertandingan di Eredivisie dan mencetak 40 gol dari 43 pertandingan pada musim 2002/03 saat itu. Ia kemudian memutuskan untuk berlabuh ke Chelsea pada tahun 2004.

Bisa dibilang karirnya langsung meredup jika dibandingkan dengan jumlah-jumlah gol yang ia berikan kepada klub lamanya. Di Chelsea, ia hanya mampu memberikan tujuh golo dan dua assist dari 41 laga di semua kompetisi yang ia lakoni bersama The Blues.

Bisa dibilang kedatangannya ke Chelsea merupakan penurunan karirnya, setelah itu ia dibeli oleh Atletico Madrid, dan saat itu jumlah gol miliknya terus menurun hingga sempat memperkuat PSG, dan Zenit dipinjamkan ke beberapa klub sampai akhirnya ia sendiri pernah bermain di klub China sampai akhirnya pada tahun 2011 memutuskan diri untuk pensiun, dan beberapa sumber mengatakan ia sekarang bekerja sebagai agen sepak bola.

Steve Sidwell

Pemain berikutnya merupakan pemain yang berposisi sebagai gelandang. Steve Sidwell merupakan gelandang didikan dari akademi Arsenal yang memutuskan untuk hijrah dan bermain di klub Reading.

Bersama Reading, gelandang sentral tersebut berhasil menorehkan 29 gol dan 10 assist selama 129 kali dipercaya bermain untuk klub tersebut. Sebagai gelandang sentral angka tersebut bukanlah masalah. Pada 2007 ia didatangkan oleh The Special One dengan status bebas transfer. Namun naasnya, pemain ini kurang mendapatkan jatah bermain setelah Mou lebih mempercayai posisi tersebut kepada Lampard dan Essien.

Setahun setelah itu, ia dibeli oleh Aston Villa dan dalam beberapa waktu sampai akhir karirnya ia selalu berganti klub dan hanya tercatat bermain cukup lama untuk Fulham setelah ia didatangi Stoke City dipinjamkan ke Brighton sampai beberapa kali dipinjam oleh Brighton dan memutuskan pensiun pada 2018.

Franco Di Santo

Nama selanjutnya datang dari striker berkebangsaan Argentina yang sempat bermain selama beberapa waktu bersama Chelsea. Ia didatangkan dari klub Chile, Audax Italiano. Didatangkan dengan harga 4.5 juta euro, justru tidak memenuhi ekspektasi dari The Blues.

Ia hanya ditampilkan sebanyak 16 kali tanpa mencetak gol dan hanya mencetak satu assist saja, sebelum akhirnya dipinjamkan oleh Blackburn dan dibeli oleh Wigan. Berada di Blackburn tidak membuat karirnya melonjak, dipercayai turun sebanyak 24 kal, dirinya hanya mampu memberikan satu gol dan satu assist saja.

Saat ini ia masih aktif bermain dan bermain pada klub Argentina, San Lorenzo. Musim lalu ia memberikan catatan yang cukup baik dengan bermain sebanyak 14 kali, tetapi ia berhasil mencetak tujuh gol dan satu assist.

Fernando Torres

Striker yang dijuluki sebagai El Nino tersebut pernah dicap sebagai pemain mahal yang sangat mandul dalam urusan mencetak gol bagi Chelsea.

Torres sendiri dibeli dari Liverpool dengan harga 58.5 juta euro. Ia saat itu sempat disejajarkan dengan pemain terbaik seperti Ronaldo, Kaka, dan Messi dalam permainan gemilangnya bersama Liverpool dan membantu Spanyol menjadi juara Euro 2008 dan Piala dunia 2010.

Namun nasib sial dialami Torres ketika dirinya memutuskan bermain untuk Chelsea. Bersama Chelsea, ia bermain sebanyak 172 pertandingan dan hanya mampu mencetak 45 gol dan 35 assist memang tidak buruk, tetapi beberapa ekspektasi sangat tinggi dari fans membuatnya menjadi pemain yang dianggap mandul pada saat itu.

Namun, ia menjadi aktor lolosnya Chelsea ke final setelah mencetak gol menit-menit akhir melawan Barcelona yang berhasil membantu Chelsea menjadi juara Liga Champions kala itu. Torres sendiri sudah pensiun dari dunia sepak bola setelah beberapa kali karirnya tidak berjalan mulus bersama AC Milan dan klub masa kecilnya Atletico Madrid, serta akhirnya memutuskan pensiun dari tim liga Jepang Sagan Tosu di tahun 2019.

Radamel Falcao

Dikenal sebagai striker haus gol saat memperkuat Porto, Atletico Madrid, dan AS Monaco, Falcao merupakan nama yang bisa dibilang pemain nomor 9 paling gagal di Chelsea.

Pemain yang saat ini memperkuat Galatasaray tersebut hanya bermain satu musim dan hanya diturunkan sebanyak 12 kali dan hanya memberikan satu gol saja kala itu. Sebelumnya ia juga memperkuat Manchester United yang berakhir dengan pemain yang flop yang dipercaya mengisi lini depan striker Setan Merah sebanyak 29 kali dan hanya mampu memberikan empat gol dan lima assist sebelum akhirnya dikembalikan ke Monaco.

Angka tersebut sangat berbanding jauh dengan dirinya saat memperkuat Porto yang berhasil mencetak 72 gol dan 17 assist dari 87 penampilan yang ia lakoni, begitu juga dengan Atletico Madrid, dan AS Monaco.

Bersama Atletico Madrid ia mencatatkan 70 gol dan sembilan assist dari 90 pertandingan, sedangkan bersama Monaco ia berhasil mempersembahkan 83 gol dan 14 assist dari 140 pertandingan bersama. Saat ini ia bermain untuk Galatasaray dan mulai menaikan rasio gol miliknya, musim lalu ia berhasil mencetak sembilan gol dan dua assist dari 18 pertandingan di seluruh kompetisi.

Alvaro Morata

Pemain yang digadang-gadang menjadi striker masa depan Real Madrid ini, malah mengalami keterpurukan saat membela Chelsea. Ia dibeli dari Real Madrid dengan harga 66 juta euro.

Namun jumlah gol yang ia berikan untuk The Blues sendiri cenderung sangat sedikit jika dibandingkan dengan menit bermain milik striker yang sekarang memperkuat Juventus ini. Morata hanya mampu mencetak 24 gol dari 72 pertandingan yang ia lakoni bersama Chelsea, jika ia merupakan gelandang, angka tersebut hal yang lumrah, tetapi ia adalah seorang striker yang bertugas mencetak gol.

Setelah itu ia diputuskan untuk dipinjam oleh Atletico dan sempat dipermanenkan dalam beberapa waktu, ia berhasil berhasil memberikan 22 gol dari 66 pertandingan bersama Atletico, bisa dibilang angka tersebut sedikit jauh lebih baik dibandingkan saat dirinya bermain untuk Chelsea.

Namun kini Morata kembali tumpul saat menjadi duet Cristiano Ronaldo di Juventus, bagaimana tidak ia hanya mampu memberikan 47 gol dan 30 assist saja dari 147 pertandingan di seluruh kompetisi yang ia lakoni bersama Juventus.

Gonzalo Higuain

Pemain yang pernah menjadi saingan Benzema di Real Madrid tersebut merupakan pemain yang cukup bersinar bersama El Real, Napoli, dan Juventus. Namun nasib naas menimpa sang striker Argentina tersebut saat bermain untuk The Blues.

Sebagai catatan ia berhasil mencetak 121 gol dan 56 assist dari 264 pertandingan bersama Real Madrid, selain itu bersama Napoli ia tampil lebih garang dengan mencetak 91 gol dan 26 assist dari 146 pertandingan. Lalu berlabuh ke Juventus, ia menjadi salah satu striker haus gol sebelum kedatangan Ronaldo dengan mencetak 66 gol dan 16 assist dari 149 penampilan.

Bersama The Blues, ia hanya mampu memberikan 5 gol saja dan hanya diturunkan sebanyak 18 kali dari seluruh kompetisi bersama Chelsea, ia sendiri sering berada dibangku cadangan yang akhirnya dikembalikan ke Juventus sebelum dibeli oleh klub milik David Beckham Inter Miami.

Tammy Abraham

Pemain didikan resmi Chelsea ini merupakan pemain yang penting di era Frank Lampard saat itu. Sebelum masuk skuad utama ia sempat memperkuat Bristol dengan status pinjaman. Bersama Bristol ia mampu tampil cukup baik dengan melesatkan 26 gol dan empat assist dari 46 pertandingan yang ia lakoni.

Hingga akhirnya ia juga dipinjamkan ke klub Inggris seperti Swansea dan Aston Villa. Tammy merupakan pemain yang cukup ideal menggunakan nomor 9 bersama Chelsea. Namun naasnya, sejak kedatangan Thomas Tuchel ia jarang dimainkan dan bahkan beberapa kali tidak masuk kedalam daftar skuad.

Tuchel lebih mempercayakan Werner mengisi posisi striker dibandingkan dengan pemain berusia 23 tahun tersebut. Ia sendiri sudah mencetak 30 gol dan 12 assist di semua kompetisi bersama Chelsea yang diturunkan sebanyak 82 kali.

Kedatangan Romelu Lukaku semakin membuat namanya tergeser, Roma mengambil kesempatan untuk mendatangkan dirinya, ia resmi menjadi pemain Roma pada beberapa hari lalu dengan harga 40 juta euro. Bisa dibilang Tammy mewarisi nomor tersebut dengan baik bersama Chelsea, meskipun jarang tampil sebagai starter.