
![]() |
Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode Januari-Juli 2021, ekspor non migas ke sepuluh negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 68,99 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau.
"Dari sepuluh negara tujuan utama, lima diantaranya memberikan kontribusi terbesar. Tiongkok menjadi negara yang paling banyak memberikan kontribusi," ujar Kepala BPS Riau, Misfaruddin, Sabtu (21/8/2021).
Ia merincikan adapun 5 negara yang memberikan kontribusi terbesar adalah Tiongkok US$ 1,89 miliar (20,32 persen), selanjutnya India US$ 1,08 miliar (11,64 persen), Belanda US$ 570,19 juta (6,12 persen), Malaysia US$ 533,56 juta (5,73 persen), dan Amerika Serikat US$ 474,21 juta (5,09 persen).
"Adapun kontribusi kelimanya mencapai 48,91 persen sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 20,08 persen," Cakapnya.
Lanjut Misfaruddin, dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas bulan Juli 2021 dibanding bulan Juni 2021, sebanyak 7 negara mengalami kenaikan dan 3 negara mengalami penurunan.
"Kenaikan terbesar terjadi pada ekspor ke negara India sebesar US$ 79,03 juta, Pakistan US$ 68,20 juta, dan Bangladesh US $ 23,24 juta. Sedangkan penurunan ekspor terjadi ke negara Malaysia sebesar US$ 23,51 juta, Filipina US$ 20,58 juta, dan Belanda US$ 2,00 juta," sebutnya.
Untuk ekspor non migas lanjut Misfaruddin mengalami kenaikan sebesar 32,41 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor industri sebesar 32,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, meskipun ekspor pertanian mengalami penurunan sebesar 3,65 persen.
"Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-Juli 2021, ekspor non migas memberikan kontribusi sebesar 87,80 persen, sedangkan ekspor migas 12,20 persen. Besarnya peranan sektor non migas didukung oleh peran sektor industri sebesar 86,84 persen," pungkasnya.










































01
02
03
04
05




