ilustrasi
|
Pekanbaru (CAKAPLAH) - Sekretaris Perusahaan PT Bumi Siak Pusako, Riki Hariansyah, mengakui bahwa deviden dari perusahannya bagi Pemprov Riau pada tahun 2021 ini mengalami penurunan. Kondisi ini dikarenakan harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) mengalami penurunan pada tahun 2020. Hal ini berpengaruh terhadap produksi yang ada di BSP.
“Ini dikarenakan penurunan harga ICP pada tahun 2020 rata-rata 43 USD, biasanya 3 tahun sebelumnya mencapai 65-67 USD/barel. Namun secara operasi masih normal, rata-rata produksi di 9.200-an barel/hari, harga USD 14.000 an, ada penurunan sebesar lebih kurang 33 persen ICP, dari tahun sebelumnya,” jelas Riki melalui pesan Whatsappnya.
Dijelaskan Riki, deviden yang dihasilkan oleh PT BSP tergantung dari tiga faktor, mulai dari produksi, pengaruh dari naiknya nilai mata uang Dolar, sampai dengan ICP. Jika ICP naik maka penghasilan akan naik, namun jika ICP menurun maka juga akan menurun penghasilan yang menyebabkan deviden juga mengalami penurunan.
“Deviden BSP itu tergantung oleh 3 faktor, pertama Produksi/ lifting, kedua USD terhadap rupiah, dan ketiga harga. Biasanya industri migas itu mengalami penurunan pendapatan dikarenakan harga minyak mentah dunia, kalau kita ICP, tapi kegiatan operasi normal-normal saja. Untuk laba tahun ini, laba bersih 1,97 juta USD, sekitar Rp28,7 milyar. Biasanya laba mencapai 80 Miliar,” jelasnya.
Untuk meningkatkan laba bersih atau deviden dari PT BSP, pihaknya telah melakukan evaluasi dan meningkatkan kinerja, seiring dengan melihat naiknya ICP. Untuk tahun 2021 ini ICP diinformasikan naik mencapai 65 USD/barel. Dan diharapkan peningkatan ini akan lebih meningkatkan kinerja dengan menambah sumur bor diwilayah kerja BSP.
“Tahun 2021 ini rata-raya ICP sudah naik 65 USD/barel. Tahun ini kita lagi melakukan optimalisasi sumur-sumur eksisting dan pengeboran sumur baru, ada 16 sumur yang akan kita bor tahun ini. Dengan optimalisasi dan pengeboran sumur baru, otomatis akan meningkatkan produksi, kita berharap ICP jangan sampai turun lagi. Kalau ICP turun, itu di luar kuasa kita sebagai operator migas,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov Riau telah menerima laporan terhadap deviden dari 8 BUMD Riau. Dan untuk tahun ini PT Bumi Siak Pusako (BSP) mengalami penurunan deviden yang cukup signifikan dari tahun 2020 sebesar Rp14,964 miliar, untuk tahun ini sebesar Rp3,962 miliar, dengan selisih deviden sebesar Rp12,373 miliar.***
Ralat: Terdapat kesalahan penulisan jabatan Riki Hariansyah yang sebelumnya disebut sebagai Komisaris PT Bumi Siak Pusako. Yang benar adalah Sekretaris Perusahaan PT Bumi Siak Pusako. Redaksi telah memperbaiki kesalahan penulisan jabatan tersebut. Terima kasih.