Kapolsek Pangkalan Lesung Liston marah akibat penanganan Covid-19 oleh PT MAS yang terkesan tidak peduli.
|
PELALAWAN (CAKAPLAH) - Manajemen Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Makmur Andalan Sawit (MAS) membuat tim Satgas penangangan Covid-19 kecamatan yang dipimpin Kapolsek Pangkalan Lesung Liston naik pitam dan marah, Senin (23/8/2021). Hal tersebut menyusul sikap tidak kooperatif manajemen perusahaan ini dalam menangani dua karyawannya yang dinyatakan positif Covid-19.
Dua karyawan ini sebelumnya terjaring razia Covid-19 oleh Satgas saat melakukan operasi di berbagai keramaian di Pasar Sorek Kecamatan Pangkalan Kuras, Sabtu (21/8/2021) lalu.
Pemicu kemarahan Kapolsek Pangkalan Lesung ini berawal ketika mendapatkan kabar bahwa dua dari karyawan PT MAS kabur dari tempat isolasi, setelah dinyatakan Covid-19. Mereka kabur dari tempat isolasi dan tinggal di rumah penduduk.
Walhasil, Kapolsek bersama tim Satgas berupaya melakukan pencarian. Lalu ditemukanlah dua karyawan ini di sebuah rumah warga di dekat Kecamatan Pangkalan Lesung. Kedua karyawan ini langsung dibawa dan dimasukkan di rumah isolasi milik PT MAS.
Hanya saja, ketika Kapolsek melakukan dialog dengan manajemen perusahaan di kantor PT MAS, rombongan dihadapkan dengan argumen pihak perusahaan yang membuat Satgas naik pitam dan marah.
Manajemen perusahaan disambut oleh Tulus dan KTUnya bernama Ilham menyatakan bahwa saat kedua karyawan tersebut terjaring dan dinyatakan Covid-19, mereka sedang cuti. Mereka mengaku takut, mengisolasi di tempat isolasi yang sudah dipersiapkan khawatir menularkan kepada karyawan lainnya.
Mendengar penjelasan itu Kapolsek Liston kian marah. Justru katanya, membiarkan karyawan itu tidak ditempatkan di tempat isolasi bakal menjadi petaka dan penularan tidak terkendali di tengah masyarakat.
"Kondisi ini membuktikan bahwa PT MAS, tidak kooperatif membantu pemerintah menangani Covid-19. Masak iya, karyawan dinyatakan Covid-19 lalu dibiarkan dan dilarang di tempat rumah isolasi milik mereka," terang Kapolsek Liston.
Akibat dua karyawan ini dinyatakan Covid-19, kemarin, kata Kapolsek langsung dilakukan tracking terhadap 30 karyawan yang berkontak erat. Alhasil satu orang dinyatakan positif Covid-19.
Sementara itu, rumah isolasi mandiri, yang dipersiapkan PT MAS di lapangan ditemukan tidak manusiawi. "Kita juga menemukan rumah isolasi di lapangan yang tidak manusiawi. Akan tetapi seluruh karyawan ini yang Covid-19 sudah menghuni rumah isolasi," tandasnya.
Manajemen PT MAS belum memberikan penjelasan terkait persoalan ini. Manajemer PT MAS Tulus ketika dihubungi tidak mengangkat, pesan singkat yang dilayangkan tidak dijawab.
Penulis | : | Febri Sugiono |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Pelalawan |