Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto angkat bicara terkait pengusaha lokal yang 'dicuekin' pihak BUMN Hutama Karya dalam proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Ia juga menyayangkan sikap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui dinas terkait yang tidak mampu membuat komitmen.
"Kita sangat menyayangkan. Pemprov harus bersikap, jangan hanya menonton. Selama Riau tidak bersikap, selama itu Riau tidak akan dihargai, memang ini bukan kewenangan Pemprov, tapi kan mestinya ada komitmen supaya HKI selaku operator harus melibatkan pengusaha-pengusaha lokal untuk bermitra di proyek JTTS," kata Hardianto.
Komitmen tersebut, kata Hardianto, bukan diartikan sebagai upaya intervensi, tapi lebih kepada kesepakatan. Sebab, proyek tol bukan hanya sampai pembangunan saja, tapi juga saat penggunaannya nanti.
"Jika pengusaha lokal tidak dilibatkan, kita khawatir akan mengganggu kondusifitas operasional Tol nantinya. Memang yang berhak menentukan subcon itu HKI, tapi mereka perlu paham juga, jangan merasa ketika dapat penugasan langsung oleh pusat, Riau seolah-olah tidak dipandang. Mereka kerja di Riau, lahannya di Riau, tolong hargai Riau ini," cakapnya.
"Kalau yang kerja kontraktor lokal, keuntungannya juga akan berputar di Riau. Tidak mungkin dibawa ke daerah lain, artinya ada multiplier efek dari sisi ekonomi. Kalau yang mengerjakan orang non-Riau, keuntungannya akan dibawa ke kampungnya, dan ini tidak memberi dampak ekonomi ke masyarakat," tukasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Riau, Parisman Ihwan, mengaku dirinya menerima banyak sekali laporan dan keluhan-keluhan dari para kontraktor lokal, dimana mereka tidak mendapatkan bagian pekerjaan di proyek jangka panjang tersebut.
"Pelaksanaan pekerjaan minor atau dibawah Rp 15 Milyar sesuai arahan menteri BUMN mestinya dikerjakan oleh kontraktor lokal, tapi kenyataannya banyak pekerjaan tersebut diberikan ke kontraktor dari luar Riau, ada yang dari Sumatera Utara, ada juga yang dari Jakarta, benar yang dikatakan LE itu," katanya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |