Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Polresta Pekanbaru berhasil menangkap 5 orang penumpang Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru karena menggunakan hasil test swab PCR palsu, untuk perjalanan keluar kota menggunakan jalur udara.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pemeriksaan PCR di labor yang sudah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan sudah memiliki aplikasi NAR.
Mimi Nazir mengatakan, untuk pelaksanaan pemeriksaan swab PCR yang digunakan untuk perjalanan, maupun pemeriksaan mandiri dan lainnya, di Riau sudah ada 17 laboratorium yang sudah mendapat izin dari Kemenkes.
"Itu sudah ada laboratorium yang diberikan izinnya oleh Kemenkes. Di Provinsi Riau itu ada 17 labor yang diberi izin Kemenkes. Ke 17 labor itu yang sudah memiliki aplikasi New All Record (NAR). Kalau kita melakukan memeriksaan PCR nanti lansung dientry oleh labor positif atau negarif," kata Mimi kepada CAKAPLAH.com, Rabu (26/8/2021).
"Kalau dia positif harus dilakukan penanganan sesuai pasien terkonfirmasi. Kalau negatif, maka masyarakat akan mendapat surat untuk melakukan perjalanan 1X24 jam. Jadi untuk surat itu tidak lagi hardcopy lagi, tapi sudah bisa dilihat dengan aplikasi PeduliLindungi. Itu untuk mengantisipasi surat-surat yang tidak resmi atau palsu," terangnya.
Lebih lanjut Mimi menjelaskan 17 labor pemeriksaan swab PCR tersebut tersebar di kabupaten/kota. Misalnya di Kota Pekanbaru ada Labor RSUD Arifin Achmad Riau, RS Awal Bros Sudirman, Awal Bros Panam, RS Syafira, RS Santa Maria, RS Aulia, RS Paramita, RS Ibnu Sina, RS Bhayangkara, dan RSD Madani Pekanbaru.
"Kalau di daerah ada di Indragiri Hilir ada di RS Puri Husada, RS Pertamina Dumai, RS Perawang dan lainnya," cakapnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |