Tengku Harzuin, salah seorang warga Kepulauan Meranti, Riau, gagal divaksin karena belum bisa diukur tekanan darahnya menggunakan tensi meter.
|
MERANTI (CAKAPLAH) - Tengku Harzuin, salah seorang warga Kepulauan Meranti, Riau, sampai saat ini belum bisa mengikuti vaksinasi. Tubuh yang besar, menjadi alasan utama pemuda itu belum berhasil disuntik vaksin.
Informasi ini disampaikan langsung Tengku Harzuin, yang akrab dipanggil Bombom. Kata Bombom, sekitar Bulan Juni 2021, dia berniat mengikuti vaksinasi di Kantor Lurah Selatpanjang Timur Jalan Dorak.
Ketika sampai pada gilirannya diskrining, petugas kewalahan. Pasalnya, lengan Bombom yang berukuran cukup besar membuat alat tensi meter tak bisa mengunci. Akhirnya, dia gagal divaksin pada kesempatan itu.
"Tolonglah pihak kesehatan atau Pemda, siapkanlah alat yang bagus yang memadai. Di sini bukan saya sendiri saja yang gemuk, masih banyak lagi," kata Bombom di hadapan Kadiskes Misri Hasanto, Sekda Kamsol dan Wakil Bupati Asmar, Sabtu (28/8/2021) kemarin.
Mendengar penyampaian itu, banyak peserta sosialisasi vaksin moderna tergelitik hatinya. Terkesan lucu memang, namun hal itu sangat perlu ditanggapi serius oleh Pemda.
Diceritakan Bombom kepada CAKAPLAH.com, sampai saat ini memang dia belum bisa disuntik vaksin. Alasannya karena alat tensimeter yang dimiliki Pemkab Meranti tak ada yang bisa digunakan untuk dirinya.
"Karena tak bisa di Kelurahan Selatpanjang Timur kemarin, saya langsung ke klinik Joko Santoso Jalan Siak, di sini pun tak bisa. Saya diarahkan ke Puskesmas Selatpanjang. Di sini, pun tak ada alat yang memadai, saya tak bisa cek tensi," ungkap Bombom.
Bahkan, Bombom juga sempat ke RSUD minta dilakukan pengecekan tekanan darah (cek tensi). Namun, untuk mengikuti kegiatan vaksinasi, cek tensi harus di lokasi vaksinasi, bukan di tempat lain. Dia pun harus rela sampai saat ini belum menerima suntikan vaksin.
"Sebetulnya, di Selatpanjang ada alat yang bisa cek tensi saya. Saya dulu berobat di Klinik Joko Nugroho Jalan Kesehatan, bisa di situ, tapi kan bayar Rp 100 ribu sekali berobat," cerita Bombom.
"Saya berharap Pemda siapkanlah alat yang bagus yang memadai ketika buka posko vaksinasi supaya orang gemuk bisa dicek tensi dan bisa divaksin. Sampai saat ini saya belum vaksin, bukan karena apa ya, karena saya belum bisa dicek tensi saja. Tak ada alat tensimeter yang bisa digunakan untuk saya," cerita Bombom.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serba Serbi, Kabupaten Kepulauan Meranti |