PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar meletakkan batu pertama pembangunan 100 unit rumah pekerja/karyawan perkebunanan anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), di Keluruhan Palas, Kecamatan Rumbai Barat, Pekanbaru, Selasa (31/8/2021).
Program tersebut pertama kalinya di Provinsi Riau, bahkan di Indonesia. Dimana perusahaan perkebunan memberikan keringanan kepada karyawannya untuk memiliki hunian rumah yang layak huni.
Rumah dengan type 36/108 ini diberikan untuk tahap awal kepada 100 karyawan perusahaan sawit yang tergabung GAPKI Riau. Program ini diharapkan bisa berlanjut di kabupaten/kota.
Saat peletakan batu pertama, Gubri didampingi Ketua Gapki Riau, Jatmiko Krisna Santosa, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Riau Kepri Sumbar Eko Yuyulianda, dan Kadisnaker Riau Jonli.
"Ini perdana di Riau. Ini kan ada komitmen dari GAPKI bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, BNI termasuk dari asosiasi pekerja yang ada di Provinsi Riau. Dimana saat ini perumahaan ini bagi pekerja masih perlu diperhatikan, kami mencermati kami tahu persislah rumah-rumah pekerja," kata Gubri kepada CAKAPLAH.com.
Gubri mengapresiasi GAPKI kepada karyawan diperusahaan perkebunan sawit ini, sebagai bentuk harmonisasi antara karyawan dan perusahaan. Hal ini sekaligus memberikan perlindungan kepada karyawan untuk hidup layak dirumah yang layak huni bagi keluarga.
Tidak hanya di Pekanbaru, Gubri juga berharap pembangunan rumah layak huni bagi karyawan perkebunan ini, bisa juga diperuntukkan bagi karyawan perkebunan yang ada di kabupaten/kota lainnya. Ditargetkan pada tahun 2024 bisa mencapai 1.000 unit rumah layak huni bagi karyawan.
"Oleh karena itu harus ada harmonisasi antara pekerja, sebab bagaimanapun ini saling berkaitan. Kalau tidak ada pekerja produksi tidak akan meningkat. Kalau tidak ada perusahaan tidak ada kebun, ya pekerja juga tidak mempunyai lapangan pekerjaan. Makanya perlu adanya hubungan kerja yang baik," cakapnya.
Sementara itu, Ketua GAPKI Riau Jatmiko Krisna Santosa mengatakan, pembangunan rumah bagi karyawan perkebunan sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap karyawannya. Perusahaan tidak hanya memikirkan kemajuan bagi usahanya, tapi juga memberikan kesejahteraan bagi karyawan termasuk pengadaan rumah.
"Ini bentuk perwujudan yang sudah kita laksanakan menjalankan arahan Gubernur meningkatkan para pekerja sawit. Kita pengusaha harus memikirkan para pekerja, hubungan pekerja dengan pengusaha sangat erat dan terkait perusahan untung karyawan sejahtera," kata Jatmiko.
Menurutnya, pembangunan rumah bagi karyawan perkebunan ini merupakan yang pertama kali di Indonesia. Riau akan menjadi percontohan bagi perusahaan lainnya untuk menjalankan hal yang sama, memberikan kemudahan kepemilikan rumah dengan biaya murah, dan cicilan yang terjangkau. Ditargetkan pembangunan rumah hingga 2024 mencapai 1.000 unit.
"Hari ini kita mulai 100 rumah dan mudah-mudahan awal tonggak, dan menjadi kegiatan pertama kali di Indonesia dengan pekerja sawit akan kita lanjutkan dengan rumah yang lain. Masih ingat dampai dengan 2024 minimum 1.000 rumah, diawalai di Palas. Dan ini akan menjadi pola secara nasional perusahaan lain akan mengcopy paste memperoleh kemudahaan rumah yang diidamkan," tutupnya.
Sedangkan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Riau Kepri Sumbar, Eko Yuyulianda menyampaikan, kehadiran BPJS Ketenagakerjaan dalam pembangunan rumah pekerja perkebunanan ini dalam rangka pemberian subsidi bunga bagi peserta yang mengambil KPR.
"Karena di BPJS Ketenegakerjaan ada program penerima manfaat bagi masyarakat. Salah satunya pemberian subsidi bunga," katanya kepada CAKAPLAH.com.
Dengan pemberian subsidi tersebut, lanjut Eko, kalau biasa subsidi normal sebesar 7-8 persen, maka setelah adanya subsdi bunga dari BPJS Ketenagakerjaan, maka bunga KPR bisa 6 persen sampai 6,5 persen.
"Pemberian subsidi bunga ini kita kerjasama dengan BNI. Kalau biasanya bayar uang muka secara cast, maka dengan subsidi ini bisa dicicil. Intinya kita memfasilitasi pekerja yang ingin mengambil rumah, tapi punya keterbatasan soal dana. Jadi kita bisa berikan keringanan uang muka dan bunganya juga disubsidi," tutupnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |