PEKANBARU (CAKAPLAH) - Bank Riau Kepri (BRK) meluncurkan program pusat pengembangan digital syariah atau Syariah Digital Centre (DSC), di lantai 14 Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri jalan Sudirman Pekanbaru.
Program tersebut salah satu upaya menuju BRK Syariah. Dimana program itu yang pertama kali ada di Indonesia untuk menampung kreasi kaum muda milenial.
"Hari ini kami meresmikan peluncuran atau hadirnya pusat pengembangan digital Syariah, atau SDC. Insya Allah ini yang pertama di Indonesia," kata Direktur utama Bank Riau Kepri, Andi Buchari, kepada Gubernur Riau, Syamsuar.
Andi Buchari menjelaskan, SDC BRK merupakan kontribusi dalam mendukung, menampung dan memfasilitasi minat para milenial maupun kaum muda di wilayah Riau dan Kepulauan Riau, pada standar startup pada basis digital yang tentunya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
"Saat ini Bank Riau Kepri sedang menuju proses Bank Riau Syariah, seiring dengan progres menuju Syariah, dan kita telah menjalankan beberapa program syariah. Sehingga nantinya ketika sudah sah menjadi bank Syariah tinggal menjalankan. Dengan kultur budaya Riau sangat tepat bank Konvensional dijadikan Bank Syariah," terangnya.
"Kita ingin seiring dengan upaya kita untuk menjadi bank umum Syariah, makanya kita namakan Syariah Digital Centre. Kita yakin dengan pengembangan Syariah, itu potensi sangat besar di Riau ini dengan berkonversi, termasuk juga kultur budaya yang berkembang di Riau," sambungnya.
Bagi para milenial yang berminat untuk ikut masuk dalam SDC ini, lanjut Andi Buchari, maka bisa mendaftar langsung ke website Bank Riau Kepri. Namun untuk saat ini masih dibatasi bagi para pengunjung untuk menikmati peralatan yang ada di SDC. Seperti drum, gitar, komputer lengkap dengan internet, keybord, dan peralatan lainnya.
"Peminatnya cukup banyak sekali, kemarin dilakukan seleksi untuk mendaftar, itu dilakukan secara virtual maupun secara langsung, ke kampus-kampus. Mungkin ke depan akan kita lakukan secara virtual, melalui website Bank Riau Kepri. Tapi kami akan lakukan angkatan demi angkatan, ini angkatan pertama 23 orang, nanti setelah ini selesai akan kita buka angkatan kedua," paparnya.
"Kita akan batasi dengan menerapkan protokol kesehatan. Mereka yang bisa masuk ke ruangan ini mereka yang sudah terdaftar. Bukan kita ingin membatasi, karena ini institusi perbankan, di sini ada rahasia perbankan, ada dokumen perbankan dan yang masuk ke akses ini harus memiliki kartu. Jadi mereka masuk ke ruangan ini dengan menggunakan kartu," tambahnya.
Disamping itu, dalam waktu yang bersamaan, pihaknya juga meluncurkan program ISHARE. Program tersebut merupakan nilai budaya BRK, yaitu budaya berbagi, berkontribusi dan berkewajiban sebelum menerima, meminta dan menuntut hak. Hal ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan BRK menuju Bank Syariah.
"ISHARE merupakan akronim dari 6 tatanan nilai yang menjadi panduan bagi seluruh insan Bank Riau Kepri, terhadap perilaku yaitu Integriti, Sinergi, Hamnesti, Adaptasi, Respek dan Excelen. Salah satu prinsip utama konsep syariah adalah berbagai hasil sebagai pengganti dari sistem bunga, mudah-mudahan ini segera bisa kita realisasikan dengan konversi Bank Riau Syariah. Salah satu wujud nyata terhadap wujud budaya ISHARE yang kita resmikan," tutupnya.
Turun hadir dalam kesempatan itu Kepala Otoritas Jasa Keuangan Riau Muhamad Lutfi, Asisten III Setdaprov Riau Syahrial Abdi, Asisten II Setdaprov Riau Evarefita, jajaran pimpinan Bank Riau Kepri, perwakil Kejati Riau dan Polda Riau, serta tamu lainnya.