

![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kapolda Riau Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan berbagai pendekatan agar tidak terjadi gangguan pengoperasian Blok Rokan yang saat ini dikelola Pertamina Hulu Rokan.
Kapolda mengatakan, setidaknya ada 4 hal yang menjadi fokus Polda Riau dalam pengamanan Pengoperasian Blok Rokan. Antara lain pertukaran informasi, bantuan pengamanan,
Penegakan hukum, dan peningkatan kapasitas.
"Kita ingin menyelenggarakan sistem keamanan yang baik, modern dan efisien. Dalam kegiatan eksplorasi, kita berkomitmen, keamanan, ketertiban Blok Rokan bisa berjalan dengan baik," kata Kapolda usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara SKK Migas dan Kepolisian Daerah Provinsi Riau dan PHR untuk pengamanan Wilayah Kerja Rokan sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas), Rabu (1/9/2021)
Kapolda mengatakan, bahwa pihaknya dari Blok Rokan dikelola CPI hingga Pertamina terus melakukan pendekatan dan identifikasi terkait adanya gangguan pengoperasian.
Sejauh ini, memang pernah ada kelompok masyarakat kecil yang merupakan perilaku kriminal kecil, seperti i pencuri tembaga atau kabel. Kalau yang diambil kabel sumur, itu bisa menghentikan produksi 2 minggu sampai 1 bulan. Memang para pelaku ini kecil, tapi impact-nya besar.
"Pendekatan yang kita lakukan adalah, kita identifikasi data. Pengusaha atau pedagang rongsokan, yang kita ajak memahami jangan menerima barang curian," cakapnya lagi
Kapolda mengatakan, jika tindakan diambil payung hukumnya tertera pada perjanjian kerjasama tersebut. Ia pun mengatakan, pihaknya tidak masuk pada contohnya tindakan indisipliner karyawan, namun masuk pada jika ada karyawan yang ketahuan mencuri untuk kepentingan pribadi, dan membuat kerugian bagi produksi.
"Kita lebih moderen dalam tata kelola pengamanan, untuk jumlah personel di lapangan, nantinya tergantung, jika memang situasinya meningkat, kita akan tambah," tukasnya.











































01
02
03
04
05








