Bekas galian IPAL yang belum diaspal kembali mengganggu pengguna jalan dan warga sekitar.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Bertahun-tahun sudah warga Pekanbaru harus menghadapi rusaknya jalan dan juga debu yang berterbangan akibat pengerjaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
Padahal beberapa ruas jalan sudah selesai dikerjakan, namun hingga saat ini jalanan tersebut belum juga dilakukan pengaspalan seperti sedia kala.
Karena dinilai tidak ada solusi, DPRD Pekanbaru kembali akan memanggil para kontraktor yang mengerjakan IPAL.
"Supaya kita tahu progresnya sejauh mana. Walaupun kita tahu pengerjaan IPAL ini selesainya sampai di tahun 2022, tapi kan tidak seluruh jalan itu selesainya di 2022," cakap anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Roni Pasla, Selasa (7/9/2021).
Pengerjaan IPAL di Pekanbaru dikerjakan oleh empat kontraktor, yaitu PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya, PT Pembangunan Perumahan (PP), dan PT Adhi Karya.
"Kita mau lihat dulu jangka waktu pelaksanaannya itu. Apakah masih dalam masa jangka pelaksanaan atau sudah melewati. Kalau masih dalam jangka waktu pelaksanaan, tentu kita minta ini disegerakan," jelas politisi PAN ini.
Rusaknya jalan akibat penggalian yang dilakukan oleh kontraktor tentu hal ini dapat memicu terjadinya kecelakaan. Apalagi banyaknya timbunan pasir tersebut menimbulkan lubang sehingga ketika hujan akan tertutup dengan air.
"Nanti kalau ada genangan-genangan air, kita kan tidak tahu mana yang ada lubangnya. Dan itu bisa juga mengakibatkan kecelakaan," tegasnya.
Secara kelembagaan, Komisi IV DPRD Pekanbaru juga sudah mengunjungi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) guna mempertanyakan proyek pengerjaan IPAL di Kota Pekanbaru.
"Untuk secara fisik, pengerjaan jaringannya itu di tahun 2022 harus selesai. Kemudian pengolahannya yang ada di Tenayan Raya itu tahun 2023 selesai," pungkasnya. (Parlementaria)
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |