PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar bersama lima bupati yang wilayahnya berada di Blok Rokan menyepakati dan menunjuk lembaga independen untuk menentukan pelamparan reservoir pada Wilayah Kerja (WK) Rokan.
Lembaga yang ditunjuk yakni LAPI. Sedangkan perguruan tinggi yang ditunjuk untuk kajian adalah Fakultas Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau (UIR).
Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan MoU sebagai langkah percepatan untuk penerimaan Participating Interest (PI) 10 Persen, di Gedung Daerah Riau, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Kamis (9/9/2021).
Gubri kepada CAKAPLAH.com mengatakan, bahwa penunjukan perguruan tinggi untuk kajian pelamparan ini sekaligus sebagai salah satu syarat dan langkah percepatan untuk mendapatkan PI 10 persen Blok Rokan. Terlebih lagi, pihaknya sudah menerima surat dari SKK Migas terkait penunjukan BUMD yang akan mengelola PI 10 Persen Blok Rokan yakni PT Riau Petroleum.
Setelah dilakukan penunjukan BUMD sebagai pengelola PI 10 persen WK Rokan. Maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan BUMD harus segera memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk penerimaan PI 10 Persen Blok Rokan sesuai yang tertuang dalam Permen ESDM Nomor 37 tahun 2016.
"Tadi kami bersama lima daerah penghasil Migas di Blok Rokan telah menyepakati dan menunjuk perguruan tinggi yang akan menghitung pelamparan, yaitu Fakultas Teknik Perminyakan UIR. Sedangkan BUMD yang ditunjuk untuk menerima PI 10 persen adalah PT Riau Petroleum," katanya.
Semakin cepat proses pelamparan, lanjut Gubri, maka akan semakin cepat pula bagi daerah untuk mendapatkan PI 10 persen. Namun untuk proses pelamparan tidak bisa serta merta seperti membalikkan telapak tangan. Karena semuanya memakan waktu untuk menunggu hasil kajian pelamparan tersebut keluar. Yang diperkirakan proses kajian memakan waktu 1-3 bulan.
"Dalam waktu yang nggak begitu lama ini, kami akan memberitahukan ke dekan Fakultas Teknik UIR untuk menghitung pelamparan sesuai hasil migas Riau. Nanti kita akan tahu berapa PI 10 persen yang diperoleh masing-masing daerah penghasil migas," terangnya.
"Semakin cepat pelamparan selesai, semakin cepat kita dapat PI 10 persen. Namun ini kan tidak mudah, ini akan memakan waktu 1-3 bulan kedepan. Setelah itu baru hasil kajiannya diserahkan ke SKK Migas," cakapnya.
Pelamparan Reservoir adalah formasi batuan di bawah permukaan bumi yang memiliki kandungan Minyak dan Gas Bumi serta memiliki hubungan terkait dalam satu sistem kesetimbangan alamiah.