Old Ultras Curva Nord 1955, Dolly San David
|
Pekanbaru (CAKAPLAH) - Buntut dari rentetan hasil buruk selama menangani PSPS Riau, Pelatih Kepala PSPS Riau Simon Pablo Elissetche Correa dan asistennya Miskardi didesak mundur dari jabatannya.
Untuk diketahui pada laga uji coba hari ini Ahad (12/9/2021), PSPS Riau kembali menelam pil pahit setelah dikalahkan oleh PSMS Medan dengan skor 0-2 di Stadion Kaharudin Nasution, Pekanbaru.
Sebelumnya PSPS Riau juga menelan pil pahit saat menjamu Semen Padang. Dari dua kali uji coba PSPS ditahan imbang Semen Padang 0-0 di kandang sendiri, serta kalah 2-3 di laga kedua vs Semen Padang.
Tak hanya itu kala menjamu rival sekota, Tiga Naga, tim berjuluk Asykar Bertuah ini juga gagal meraih kemenangan. PSPS juga harus mengakui keunggulan Tiga Naga dengan skor 1-2.
PSPS sendiri hanya berhasil meraih kemenangan saat menjamu tim lokal Riau saja, melawan PS Siak. Kala itu PSPS berhasil meraih kemenangan 7-1 dan saat melawan Tornado FC, PSPS menang 2-1.
Buruknya performa tim Asykar Bertuah muncul desakan dari supporter PSPS Riau, Curva Nord 1955 agar Simon Pablo Elissetche Correa dan asistennya Miskardi mundur. Bahkan tanda-tanda desakan mundurnya pelatih PSPS Riau ini sudah terasa saat PSPS dikalahkan Semen Padang dalam laga uji coba dengan skor 2-3.
"Kita (Curva Nord) merasa Simon tidak menemukan permainan terbaiknya walaupun dengan komposisi pemain yang tidak jauh berbeda dari sebelumnya," cakap Old Ultras Curva Nord 1955, Dolly San David, Ahad (12/9/2021).
Lanjut Dolly, pada hari ini juga Curva Nord sudah mengeluarkan somasi "Nowis Win Or Nowis Out' atau jika pertandingan melawan PSMS Medan PSPS kembali kalah, Curva Nord 1955 mendesak Simon harus keluar dari PSPS.
Ibaratkan sebuah makanan yang ada rambut, Dolly mengatakan bahwa saat ini Simon adalah rambut yang ada di makanan tersebut. Sehingga makanan yang ada rambutnya tersebut harus diganti dengan yang baru.
"Manajemen harus dengarkan suara ini, Nowis (Simon) Out adalah harga mati," tegasnya.
Dengan manajemen yang baru saat ini, Dolly menegaskan bahwa saat ini performa PSPS jauh dari apa yang diharapkan oleh masyarakat Riau dan juga sang pemilik anyar Nurizam Tukiman.
Menurutnya dari 5 pertandingan yang dimainkan, seharusnya manajemen harus bisa mengevaluasi performa sang pelatih. Apalagi format di Liga 2 Indonesia ini dalam satu grup tim hanya memainkan laga sebanyak 5 kali.
"Saat ini PSPS butuh pelatih yang bisa menunggangi PSPS dalam jangka pendek. Lawan Semen Padang kalah, Tiga Naga kalah. Dan dengan pertandingan yang singkat serta harus bertahan di Liga 2, caranya adalah ganti pelatih," bebernya.
Lebih jauh Dolly mendesak agar manajemen segera memecat pelatih asal Chile tersebut dan digantikan dengan pelatih lainnya agar di waktu yang singkat menjelang Liga 2 bergulir pengganti Simon dapat menemukan ramuan terbaiknya.
"Jangan ganti pelatih mendekati liga, kalau seperti itu hasilnya akan sama saja," tutupnya.