Edward Riansyah.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pelatih Kepala PSPS Riau Simon Pablo Elissetche Correa dan juga asistennya Miskardi diminta untuk segera angkat kaki dari PSPS Riau oleh supporter PSPS Riau, Curva Nord 1955.
Bukan tanpa alasan, selama menangani PSPS Riau pria asal Chile tersebut belum mampu menemukan racikan terbaiknya untuk meningkatkan performa tim.
Sementara itu General Manager PSPS Riau, Edward Riansyah berterimakasih atas kritik serta saran yang dilayangkan oleh para suporter dan juga masyarakat Riau untuk PSPS.
"Kita sudah berbicara ke depan, kompetisi sudah semakin dekat dan ini harus ada tindakan tegas terhadap keputusan yang akan kita ambil ke depan," cakap Edward Riansyah, Senin (13/9/2021).
Pada Ahad kemarin (12/9/2021), bermain di Stadion Kaharudin Nasution, Pekanbaru, PSPS Riau kembali menelan kekalahan setelah ditekuk oleh PSMS Medan 0-2 dalam laga uji coba.
Sebelumnya PSPS Riau juga menelan pil pahit saat menjamu Semen Padang. Dua kali uji coba dilakukan dengan Semen Padang di Pekanbaru. PSPS hanya bisa menahan imbang Semen Padang 0-0.
Dan pada pertandingan uji coba yang kedua, PSPS justru harus bertekuk lutut dengan Semen Padang dengan skor 2-3.
Kala menjamu rival sekota Tiga Naga, tim berjuluk Askar Bertuah ini juga gagal meraih kemenangan. PSPS harus mengakui keunggulan Tiga Naga dengan skor 1-2.
PSPS sendiri hanya berhasil meraih kemenangan saat uji coba dengan tim lokal Riau saja, melawan PS Siak PSPS berhasil meraih kemenangan 7-1 dan saat melawan Tornado FC, PSPS menang 2-1.
"Pelatih juga harus jauh berintergritas karena ini (PSPS) merupakan tanggungjawab kita semua," jelasnya.
Lebih jauh Edu menegaskan bahwa tidak menutup kemungkina manajemen PSPS Riau akan melakukan pergantian karateker, karena selama beberapa bulan ditangani Simon Pablo Elissetche Correa dan juga asistennya Miskardi PSPS Riau belum menunjukan kegarangannya.
"Pasti, kita akan pasti evaluasi terhadap hal ini. Kerja keras pemain harus tanggungjawab pelatih, ini akan menjado catatan evaluasi yang sangat tegas," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Curva Nord 1955 sudah memberikan pertanda akan desakan mundurnya pelatih PSPS Riau setelah PSPS dikalahkan Semen Padang dalam laga uji coba dengan skor 2-3.
"Kita (Curva Nord) ngerasa Couch Simon tidak menemukan permainan terbaiknya walaupun dengan komposisi pemain yang tidak jauh berbeda dari sebelumnya," cakap Old Ultras Curva Nord 1955, Dolly San David, Ahad (12/9/2021).
Lanjut Dolly, pada hari ini juga Curva Nord sudah mengeluarkan somasi "Nowis Win Or Nowis Out' atau jika pertandingan melawan PSMS Medan PSPS kembali kalah, Curva Nord 1955 mendesak Simon harus keluar dari PSPS.
Ibaratkan sebuah makanan yang ada rambut, Dolly mengatakan bahwa saat ini Simon adalah rambut yang ada dimakanan tersebut. Sehingga makanan yang ada rambutnya tersebut harus diganti dengan yang baru.
"Manajemen harus dengarkan suara ini, Nowis (Simon) Out adalah harga mati," tegasnya.
Dengan manajemen yang baru saat ini, Dolly menegaskan bahwa saat ini performa PSPS jauh dari apa yang diharapkan oleh masyarakat Riau dan juga sang pemilik anyar Nurizam Tukiman.
Menurutnya dari 5 pertandingan yang dimainkan, seharusnya manajemen harus bisa mengevaluasi performa sang pelatih. Apalagi format di Liga 2 Indonesia ini dalam satu grub tim hanya memainkan laga sebanyak 5 kali.
"Saat ini PSPS butuh pelatih yang bisa menunggangi PSPS dalam jangan pendek. Lawan Semen Padang kalah, Tiga Naga kalah. Dan dengan pertandingan yang singkat serta harus bertahan di Liga 2, caranya adalah ganti pelatih," bebernya.
Lebih jauh Dolly mendesak agar manajemen segera memecat pelatih asal Chile tersebut dan digantikan dengan pelatih lainnya agar di waktu yang singkat menjelang Liga 2 bergulir pengganti Simon dapat menemukan ramuan terbaiknya.
"Jangan ganti pelatih mendekati liga, kalau seperti itu hasilnya akan sama saja," tutupnya.