Gubernur Riau Syamsuar
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), pengurus cabang olahraga, dan pelatih untuk tidak membuat gaduh karena bisa mempengaruhi semangat para atlet yang akan bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Hal itu disampaikan karena belakangan ini para atlet sering mengeluhkan soal makanan di tempat pemusatan latihan atau Training Centre (TC).
"Harapan kami jangan membuat gaduh dan masalah kepada para atlet yang bisa menurunkan semangatnya," tegas Gubri kepada CAKAPLAH.com, Selasa (14/9/2021).
Karenanya, Gubri berharap antara pengurus KONI, pengurus perserikatan dan pengurus masing-masing cabang olahraga yang mengikiti PON Papua untuk pelihara kekompakan.
"Pelihara kekompakan dan kebersamaan agar atlet senantiasa semangat memperjuangkan nama baik daerah Riau di PON Papua," pesannya.
Selain itu, Gubri juga berharap para pelatih dapat memberi semangat kepada atlet agar mereka bisa berjuang maksimal.
"Karena kita berharap jerih payah atlet dan pelatih, yang telah mempersiapkan selama ini untuk mengikuti PON bisa membuahkan hasil dan target yang terbaik untuk membawa nama baik Riau di kanca nasional," harapnya lagi.
"Latihan yang maksimal, konsentrasi dalam perlombaan, Insya Allah para atlet kita bisa mendapatkan hasil yang menggembirakan," cakapnya.
Sebelumnya, sejumlah atlet PON asal Riau yang mengikuti pemusatan latihan atau training centre (TC) di Hotel Labersa, Kabupaten Kampar mulai 23 Agustus hingga 23 September mendatang mengeluhkan menu dan porsi makanan yang dinilai tak sesuai standar untuk atlet.
Latihan keras yang mereka lakukan saat di TC tidak didukung oleh menu makanan untuk memenuhi kalori dan vitamin, serta meningkatkan stamina dan kesehatan atlet sesuai standar atlet. Bahkan para atlet sudah mengeluhkan menu makanan yang disediakan panitia meski tidak berani melakukan protes. Kondisi ini berimbas kepada kondisi fisik dan performa atlet.
Dari penelusuran CAKAPLAH.COM, menu yang disediakan untuk para atlet cukup memprihatinkan, selain porsi yang sedikit juga tidak memenuhi kebutuhan gizi atlet.
"Menu makanan yang disediakan sangat memprihatikan, tidak memperhatikan standar kebutuhan atlet. Yang mirisnya lagi terkadang atlet sarapan Minas," ujar salah seorang sumber. Minas yang dimaksud adalah mi goreng dicampur nasi goreng.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Olahraga, Riau |