PEKANBARU (CAKAPLAH) - Realisasi pembangunan 1.621 unit Rumah Layak Huni (RLH) di kabupaten/kota baru 40 persen.
Rendahnya progres program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau itu karena kabupaten/kota tidak mengalokasikan anggaran pendamping kegiatan tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan Riau, M Taufiq OH mengatakan, progres pembangunan RLH yang tinggu baru dua daerah, yakni Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.
"Realisasi RLH sampai saat ini sudah 40 persen. Baru Pekanbaru dan Kampar yang progresnya bagus, sudah persiapan pencairan tahap pertama 40 persen. Karena alokasi anggaran anggaran RLH ini bertahap 40:30:30 persen. Jadi kalau progres pembangunan fisik RLH sudah 60 persen, maka pencairan anggaran bisa 100 persen," kata Taufiq, Rabu (15/9/2021).
Sedangkan 10 kabupaten/kota lainnya, lanjut Taufiq masih berproses. Dimana progresnya masih tahap pergeseran anggaran di APBD Perubahan dan persiapan lain.
"Harapan kami harus ada percepatan agar bisa cepat terlaksana program RLH ini. Karena program ini untuk masyarakat kurang mampu agar bisa mendapatkan rumah yang layak huni," ujarnya.
Dijelaskan Taufiq, lambannya progres pembangunan RLH bantuan Pemprov Riau itu karena kabupaten/kota tidak mengalokasikan anggaran pendamping untuk kegiatan RLH ini. Makanya nanti mekanisme penganggarannya di APBD-P.
"Karena pendamping ini wajib di petunjuk teknis (Juknis) program RLH. Sebab di Juknis itu dijelaskan harus ada pendamping dan dianggarkan. Kalau bunyinya seperti itu maka wajib ada pendamping," terangnya.
Lebih lanjut Taufiq mengatakan, 1.621 unit RLH itu dialokasikan anggaran lebih kurang Rp116 miliar di APBD Riau 2021.
"Anggaran RLH tiap kabupaten/kota berbeda-beda, bervariasi Rp60 juta sampai Rp75 juta per unit. Karena tergantung jarak wilayah dan jenis material. Sebab ada yang menggunakan material bata, beton dan kayu. Seperti di pesisir Rp75 juta dan di Pekanbaru Rp60 juta," cakapnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |