Walikota Pekanbaru meninjau pembelajaran tatap muka di sekolah. (dok)
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru mengklaim protokol kesehatan (Prokes) saat belajar tatap muka dua minggu terakhir jauh lebih ketat. Namun, masih ada guru yang terpapar Covid-19.
Satu guru yang terpapar Covid-19 merupakan pengajar di SMP Negeri 44 Pekanbaru, Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai. Akibatnya, sekolah tersebut diliburkan selama tiga hari, sejak Senin lalu.
Kepala Disdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas menghentikan belajar tatap muka sementara untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Selama aktivitas PTM dihentikan itu, sekolah disterilisasikan.
Ia juga menyebut, guru tersebut kemungkinan tidak tertular di sekolah. Sebab, hasil tes yang dilakukan kepada peserta didik, tidak ditemukan adanya positif Covid-19.
"Dari data, yang kena (positif Covid-19) kan baru satu guru. Artinya kalau di sampling, ini sangat kecil sekali. Kita kan tidak tahu, kena di sekolah atau terpapar dari luar," kata Ismardi, Kamis (23/9/2021).
Ismardi Ilyas menyebut, ada tim dari dinas yang mengawasi saat pembelajaran berlangsung di setiap sekolah. Pihak sekolah juga diminta mengirimkan jurnal ke pihaknya untuk membuat laporan kegiatan belajar mengajar sesuai prokes.
Ia memastikan, untuk siswa belum ada yang terkonfirmasi positif Covid-19 sejak sekolah tatap muka dimulai. Ismardi mengklaim, Prokes yang diterapkan jauh lebih ketat dibandingkan dengan yang dibuat oleh pusat.
Lebih ketat yang ia maksud, ada dua guru yang mengawasi di setiap rombongan belajar. Dua guru ini mengawasi di dalam dan luar kelas.
"Kemudian di SOP pusat itu hand sanitizer itu hanya di luar. Tapi kalau kita sampai ke kelas disiapkan. Dan tidak ada kesempatan anak untuk ke meja lain karena diawasi guru," jelasnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Pendidikan, Kota Pekanbaru |