Yusril Ihza Mahendra
|
Jakarta (CAKAPLAH) - Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra yang kini menjadi kuasa hukum dari Partai Demokrat versi KLB kubu Moeldoko, menjawab tegas sindiran dari Andi Arief anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan mengatakan jika tanpa tanda tangan dukungan darinya di Pilpres 2004 tidak akan pernah ada sejarahnya Presiden yang namanya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Tanpa saya tanda tangan pencalonan SBY tidak akan pernah ada dalam sejarah RI, presiden yang namanya SBY,” cetus Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu kepada CAKAPLAH.COM di Jakarta.
Pernyataan itu disampaikan Yusril, sebagai jawaban atas pertanyaan Andi Arief yang mengungkit jasa dukungan Partai Demokrat terhadap Yuri Kemal putra dari Yusril Ihza Mahendra di Pilkada Belitung Timur 2020.
Sebaliknya, Yusril menuding bahwa Andi Arief telah melupakan fakta dan sejarah, dimana SBY tidak akan pernah menjadi orang nomor satu RI tanpa andil PBB.
"Andi Arief terlalu banyak berimajinasi sehingga lupa pada fakta, sejarah yang sesungguhnya terjadi. SBY jadi calon presiden itu hanya dicalonkan oleh dua partai, PD dan PBB. Kalau PBB tidak calonkan, tidak akan pernah SBY jadi presiden," pukasnya.**
01
02
03
04
05
Indeks Berita