Lodewijk Freidrich Paulus dilantik sebagai Wakil Ketua DPR RI.
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Rapat Paripurna DPR RI resmi menetapkan Sekjen DPP Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus sebagai Wakil Ketua DPR RI. Ia menggantikan jabatan Azis Syamsuddin yang sebelumnya telah mengundurkan diri karena ditetapkan menjadi tersangka suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketua DPR RI, Puan Maharani menjelaskan, penetapan Lodewijk dilakukan setelah pihaknya menerima surat dari Fraksi Golkar yang disampaikan kemarin oleh Ketua Umum, Airlangga Hartarto.
“Surat itu dimaksudkan penggantian dari Fraksi Partai Golkar pengganti Azis kepada saudara Haji Lodewijk Paulus nomor anggota A281," kata Puan saat memimpin Rapat Paripurna, Kamis (30/9/2021).
Setelah itu, Puan lalu menanyakan kepada seluruh peserta sidang soal apakah Lodewijk bisa disetujui untuk menjadi Wakil Ketua DPR RI.
"Setuju," kata para peserta Rapat Paripurna DPR kompak.
Pernyataan itu disambut ketukan palu sidang oleh Puan tanda pengesahan Lodewijk sebagai Wakil Ketua DPR yang baru.
Lodewijk lalu dipersilakan untuk maju mendekati podium untuk dilantik. Sebelum membacakan sumpah, dia sempat memberikan hormat kepada Puan dan Pimpinan DPR lain.
"Demi Allah saya bersumpah. Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai wakil ketua DPR dengan sebaiknya dan seadil-adilnya," katanya saat membacakan sumpah jabatan.
Usai pengucapan sumpah jabatan, Puan mengucapkan sealmat kepada Lodewijk yang resmi menjabat wakil ketua DPR RI koordinator bidang politik, hukum dan keamanan.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengucapkan terima kasih atas pengabdian Azis Syamsuddin yang mengundurkan diri sebagai wakil ketua DPR RI. Hal itu disampaikan Puan dalam rapat paripurna yang menetapkan Lodewijk F Paulus sebagai pengganti Azis.
"Kepada saudara M Azis Syamsuddin, kami ucapkan terima kasih atas pengabdiannya selama menjabat sebagai wakil ketua DPR RI," kata Puan.
Untuk diketahui, Lodewijk merupakan mantan Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus TNI AD. Dia terdaftar saat ini sebagai anggota Komisi I DPR periode 2019-2024. Sebelum berkecimpung di dunia politik, Lodewijk berkarier di kemiliteran. Pria kelahiran Manado 27 Juli 1957 itu merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1981.
Selama aktif sebagai tentara, Lodewijk banyak mengisi posisi penting di Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Pada 2001, ia sempat menjadi komandan pasukan elite di lingkungan korps baret merah yakni Satuan 81 Penanggulangan Teror Kopassus.
Bahkan, Lodewijk sempat menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada 2009, menggantikan Mayjen Pramono Edhie Wibowo. Selain itu, Lodewijk juga sempat menjabat sebagai Pangdam I/Bukit Barisan pada 2011.
Jabatan terakhir yang diemban Lodewijk di TNI yakni Komandan Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.
Penulis | : | Edison |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan |