Rapat pembahasan SPAM Regional Durolis dan SPAM Regional Pekanbaru-Kampar, di Gedung Daerah Riau, Jalan Diponegoro Pekanbaru.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dumai Rohil dan Bengkalis (Durolis), Provinsi Riau mendapat sorotan dari Kementerian PUPR.
Pasalnya setelah dibangun SPAM Durolis yang dibangun menggunakan dana APBN dan APBD Provinsi Riau dan tiga daerah yakni Dumai, Rohil, dan Bengkalis itu belum difungsikan secara optimal.
Untuk melihat persoalan kenapa SPAM tersebut belum difungsikan, Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR, Ir Diana Kusumastuti langsung mengkroscek persoalan yang menjadi hambatan air SPAM Durolis belim bisa dinikmati masyarakat tiga daerah tersebut.
"SPAM Durolis ini saya lihat memiliki kapasitas yang cukup besar 1.500 liter per detik, dibagi empat tahapan. Tahap pertama 400 liter per detik dengan nilai investasi lebih dari Rp500 miliar di Rohil," katanya, Kamis (30/9/2021) saat rapat pembahasan SPAM Regional Durolis dan SPAM Regional Pekanbaru-Kampar, di Gedung Daerah Riau, Jalan Diponegoro Pekanbaru.
Lebih lanjut Diana mengatakan, SPAM Durolis imi memiliki target 32.000 Sambungan Rumah (SR). Saat ini yang baru terpasang di Rokan Hilir (Rohil) itu ada 4.173 unit. Namun ini belum difungsikan karKalau kita lihat dari target 32.000 sambungan rumah (SR). Saat ini yang baru terpasang di Rokan Hilir itu ada 4.173 unit. Namun ini belum difungsikan karena kelembagaannya belum optimal.
"Karena itu kami datang ke sini untuk mengingatkan karena dari rencana awal SPAM Durolis dibangun 1.500 liter per detik, saat ini baru 400 litet per detik yang dibangun, tapi itu pun belum optimal sambungan rumahnya. Ini persoalan ada dimana? Tentu ini harus ada solusinya, karena pembangunan SPAM Durolis ini ada dana APBN, namun belum termanfaatkan oleh masyarakat," tegasnya.
Berdasarkan laporan ia terima, ada beberapa persoalan SPAM Durolis ini belum difungsikan. Pertama karena biaya operasional dan Sumber Daya Manusianya (SDM) belum tersedia.
"Kalau itu belum tersedia bagaimana untuk pengelolaannya. Ini meski dilakukan data ulang dan mengklasifikasikan 4.173 SR di Rohil itu. Kemudian harus ada pengadaan SDM untuk pengelolaan SPAM Durolis," cetusnya.
"Kemudian persoalan lain terkait tarif layanan di Rohil ini yang belum ditetapkan oleh Bupati Rohil. Kenapa belum ditetapkan? Apakah masih ada tarif yang lama. Sebetulnya tarif air curah di Kabupaten Rohil ini sudah ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Riau sebesar Rp2.483 per meter kubik. Karena itu, saya mohon kepada Pemkab Rohil agar ada percepatan penetapan tarif di Rohil," pintanya.
Untuk itu, Diana meminta UPT PAM Provinsi Riau untuk mengoptimalkan 32.000 SR SPAM Durolis sampai akhir tahun ini. Sebab sejauh ini SR SPAM Durolis belum mencapai 50 persen.
"Saya juga mengingatkan agar UPT PAM Provinsi Riau mengoptimalkan 32.000 SR itu. Di Riau SPAM Durolis SR-nya belum ada 50 persen. Dari target 32.000 SR itu baru 7 persen. Tentu kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena di sini ada investasi yang cukup banyak," tutupnya.
Dalam kesempatan hadiri mendampingi Dirjen Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto, Anggota DPR RI Syahrul Aidi. Kemudian hadiri Walikota Pekabaru Firdaus, dan perwakilan Bupati Rohil, Bupati Bengkalis, Bupati Kampar, dan Walikota Dumai.
Sementara itu, Sekdaprov Riau SF Hariyanto mengatakan, kedatangan Dirjen Cipta Karya mempertanyakan komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten/kota agar SPAM Durolis agar dioptimalkan dan difungsikan.
"Karena aset di SPAM Durolis ini cukup mahal biaya yang dikeluarkan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Jangan biaya yang besar ini tidak dimaksimalkan. Karena itu tadi Buk Dirjen Cipta Karya minta komitmen kita," cakapnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |