Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar
|
(CAKAPLAH) - Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX di Papua akan dibuka Presiden Joko Widodo pada Sabtu besok (2/10/2021). Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar optimistis seluruh pertandingan akan berjalan baik tanpa gangguan keamanan.
Sebab aksi-aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi di daerah-daerah pegunungan yang jaraknya ratusan kilometer.
"Aparat TNI/Polri telah melakukan berbagai persiapan pengamanan, jadi kami optimistis semua pertandingan olah raga akan berjalan dengan baik," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar kepada tim Blak-blakan detik.com, Rabu (29/9/2021) kemarin.
Selain itu, seluruh komunitas intelijen yang ada juga ikut bahu-membahu bekerja untuk memonitor dan mendeteksi segala potensi gangguan yang mungkin berkembang. Begitu juga para tokoh masyarakat, agama, dan adat ikut serta menjaga situasi yang kondusif.
"Tapi pengamanan yang ketat diupayakan tidak membuat suasana menjadi terlihat mencekam. Para atlet bisa berprestasi tanpa intimidasi bila tercipta suasana yang rileks selama pesta olah raga berlangsung," ujarnya.
Toh begitu, mantan Kepala Polda Papua (April 2017 - Agustus 2018) itu mengingatkan agar semua pihak tetap senantiasa waspada. Sebab PON di Papua ini diyakini akan menyedot perhatian banyak pihak sehingga KKB akan berupaya menarik perhatian untuk menunjukkan eksistensi mereka.
"Mereka istilahnya mencari momentum untuk menunjukkan eksistensi karena pasti banyak media yang meliput PON XX," kata Boy.
Selain berbicara terkait kondisi terakhir di Papua menjelang PON, lulusan Akpol 1988 ini juga memaparkan peta kekuatan teroris di Poso pasca tewasnya Ali Kalora.
Empat pengikut Ali yang masuk DPO, kata Boy, tak semilitan dan setangguh para pendahulunya. Ia juga mengungkapkan ada 7 WNI di Afghanistan yang terjebak di antara ISIS dan Taliban.