

![]() |
OJK.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dengan pergelaran Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021 yang saat ini berlangsung hingga sepanjang Oktober 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau berharap target inklusi keuangan di tahun 2024 mencapai 90%.
Kepala OJK Riau, M. Lutfi mengajak seluruh komponen agar terlibat dalam inklusi dan literasi terhadap produk dan jasa layanan keuangan di Industri Jasa Keuangan (IJK).
"Kegiatan BIK berlangsung mulai tanggal 1 hingga 30 Oktober 2021 mendatang. Harapannya yaitu inklusi keuangan pemerintah di tahun 2024 mencapai 90%," ujar Lutfi, Rabu (6/9/2021).
Lanjutnya, untuk di Riau sendiri perekonomian sudah berjalan dengan baik, dengan aktifitas mulai ramai, ekonomi tumbuh dan aset perbankan turut naik, seiring menurunnya level PPKM.
"OJK bersama IJK terus berupaya untuk mendorong akses keuangan kepada masyarakat. Anggaran besar telah dikeluarkan pemerintah dalam mengatasi Pandemi Covid-19. Sebab itu diharapkan agar ekonomi bisa kembali pulih," cakapnya.
"Akses keuangan ini diyakini mendukung pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya dengan menggelar kegiatan tahunan Bulan Inklusi Keuangan," ungkapnya.
Khusus OJK kata Lutfi, turut membuat kebijakan untuk memperpanjang masa relaksasi restrukturisasi kredit perbankan selama satu tahun dari 31 Maret 2022 menjadi 31 Maret 2023.
Berdasarkan survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%.
Angka tersebut meningkat dibanding hasil survei OJK 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7% dan indeks inklusi keuangan 67,8%.
Dengan demikian dalam 3 tahun terakhir terdapat peningkatan pemahaman keuangan (literasi) masyarakat sebesar 8,33%, serta peningkatan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan (inklusi keuangan) sebesar 8,39%.

























01
02
03
04
05


















