Kemensos mengurangi alokasi anggaran untuk bantuan sosial anak yatim piatu yang kehilangan orang tua akibat pandemi Covid-19 (ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO)
|
(CAKAPLAH) - Kementerian Sosial (Kemensos) mengurangi anggaran bantuan sosial untuk anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang kehilangan orang tua akibat Covid-19. Anggaran yang dialokasikan Rp55,8 miliar, turun dari rencana awal Rp138 miliar.
"Maka kebutuhan anggaran diperlukan Rp55,8 miliar dan dapat dialokasikan dari sisa anggaran Program Atensi yang belum terealisasi," kata Plt Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat dalam rapat di Komisi VIII DPR, Senin (4/10).
Harry mengatakan pengurangan anggaran tersebut dilakukan setelah pihaknya melakukan pendataan. Jumlah anak calon penerima bantuan pun berkurang setelah pendataan dilakukan ulang.
Kemensos mencatat ada 60 ribu anak yatim piatu akibat Covid-19 yang bakal mendapat bansos. Rata-rata besaran bantuan yang bakal diterima per anak yakni Rp930 ribu untuk September hingga Desember 2021.
"Kami melakukan exercise anggaran untuk estimasi kemampuan anggaran di Dirjen Rehsos karena belum teranggarkan sejak awal," katanya.
Sebelumnya Menteri Sosial Tri Rismaharini menganggarkan bansos anak yatim piatu senilai Rp138 miliar untuk September-Desember 2021.
Besaran bantuan yakni Rp300 ribu untuk anak yang belum sekolah, dan Rp200 ribu untuk anak yang sudah sekolah diberikan tunai.
Awalnya Kemensos menargetkan sebanyak 4.043.622 anak akan mendapat bansos anak yatim piatu terdampak Covid-19.
Angka tersebut didapat dari data Kemensos hingga awal Agustus, terdiri dari 20.000 anak ditinggal orang tua akibat Covid-19, 45.000 anak yang diasuh oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), dan 3.978.622 anak diasuh oleh keluarga tidak mampu.
Dengan pengurangan anggaran ini, Kemensos memutuskan hanya memberi bansos anak yatim piatu yang terdata, yakni 60 ribu anak yang ditinggal orang tua karena Covid-19.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Nasional |