Puan Maharani.
|
ITALIA (CAKAPLAH) - Pada acara Seventh Group of 20 (G20) Parliamentary Speakers’ Summit (P20) yang berlangsung di Palazzo Madama, Gedung Senat Italia, Roma, Italia, Kamis (7/10/2021), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani menyampaikan, kerja sama P20 dapat membantu semua negara yang tergabung di dalamnya mewujudkan pemulihan ekonomi global
"Saya yakin melalui kerja sama dalam P20 kita dapat membantu mewujudkan pemulihan ekonomi global yang lebih kuat dan berkelanjutan," ujar Puan dalam pidatonya.
Lebih lanjut diungkapkannya, Group of Twenty (G20) harus memimpin dan menjadi contoh upaya pembangunan hijau, energi baru terbarukan, dan aksi perubahan iklim.
"Sebab, G20 merupakan 85 persen dari penggerak ekonomi dunia, sehingga G20 akan sangat berpengaruh jika melakukan transformasi ekonomi hijau secara bersama-sama," kata Puan.
Puan pun memaparkan pentingnya menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi dalam keberlanjutan sosial dan lingkungan.
Terkait ekonomi hijau, ia mengatakan, kemitraan global sangat diperlukan, termasuk membantu negara berkembang mengimplementasikan ekonomi hijau.
Bukan tanpa sebab Puan mengatakan itu. Ia menilai masih kurangnya komitmen dan kepercayaan antar negara untuk saling membantu dalam upaya transformasi ekonomi hijau.
Untuk itu, ia berharap P20 dapat membantu menyatukan potensi berbagai negara guna menghadapi tantangan global dan menciptakan masa depan bersama-sama. Puan mendorong agar pemerintahan negara-negara di G20 meningkatkan kemitraan global serta mendukung pendanaan dan teknis transformasi ekonomi hijau yang inklusif.
Ia menyebutkan bahwa pembiayaan, dukungan teknis, riset bersama, dan transfer teknologi sangat dibutuhkan negara berkembang untuk dapat beralih ke ekonomi pembangunan rendah karbon.
"Kita memerlukan political will dan kepemimpinan dari semua negara termasuk dari parlemen untuk meningkatkan ambisi menurunkan emisi, aksi adaptasi dan transisi energi," ungkapnya.
Ketua DPR RI ini menggarisbawahi bahwa transisi energi perlu dilakukan secara gradual.
Adapun untuk aspek sosial, kata Puan, harus sejalan dengan dimensi ekonomi dan lingkungan. Sebab, ekonomi hijau harus bersifat inklusif, menekankan pada pemerataan, memperkecil ketimpangan di masyarakat, dan melibatkan semua pemangku kepentingan.
"Pembangunan industri hijau dan energi terbarukan akan membuka lapangan kerja baru," tegasnya.
Dalam Seventh Group of 20 (G20) Parliamentary Speakers’ Summit (P20) di Roma, Italia, Puan mengundang secara langsung sejumlah ketua parlemen dari negara-negara Anggota Group of Twenty (G20) untuk hadiri Parliamentary Speakers’ Summit (P20) di Indonesia pada September 2022 mendatang.
Beberapa ketua parlemen tersebut antara lain Ketua Dewan Nasional Republic of Korea Park Byeong Seug, Ketua Parlemen Singapura Tan Chuan Jin, Speaker of the Senate Belanda Jan Anthonie Bruinj, Speaker of the Grand National Assembly Turki Mustafa Sentop, dan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-17. Nantinya, KTT G20 tersebut akan diselenggarakan bersama dengan P20 2022.
Sementara itu, sebelum acara P20 2021 berlangsung di Palazzo Madama, Puan sempat berbincang dengan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengenai berbagai hal, termasuk situasi pandemi Covid-19 di negara masing-masing.