PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar, memastikan Riau mendapatkan 10 persen dari penghasilan produksi minyak dan sumber daya lainnya, baik yang dikelola oleh Pemerintah maupun pihak swasta.
Kontribusi 10 persen ini sesuai dengan peraturan Menteri, dimana dalam isinya, apapun produksi yang ada di daerah diberikan kontribusi dari hasil produksi. Termasuk hasil produksi minyak yang dikelola oleh pihak Chevron Pasific Indonesia (CPI).
"Apapun yang ada di daerah dengan 10 persen kontribusi diberikan kepada Riau. Ini bentuk keberpihakan daerah dan Pemerintah. Dan daerah ikut menikmati hasil alam yang ada di daerah," ujar Archandra Tahar, usai meninjau lahan CPI di Minas dan Duri, Kamis (6/7/2017).
Terkait dengan akan habisnya masa kontrak CPI pada tahun 2021 yang akan datang, Archandra, menegaskan, siapapun yang mengelola minyak bumi yang ada di Bumi Lancang Kuning ini, harus bisa mempertahankan hasil yang telah dihasilkan selama ini.
"Sekarang pengelolaan CPI yang akan habis ini masih dalam tahap evaluasi. Siapapun yang mengelola paling tidak sama hasilnya, atau lebih baik lagi dari yang ada sekarang," tegas Wamen ESDM ini.
Terkait dengan hasil dari kunjungan Wamen dan rombongan meninjau produksi CPI yang ada di Minas dan Duri, Archandra mengatakan, ia ingin memastikan pergantian pipa utama yang mengalirkan minyak, ke seluruh wilayah produksi CPI.
"Kunjungan kami dalam rangka melihat usulan untuk mengganti pipa yang ada di wilayah, Minas, Duri dan Dumai. Dimana usianya sudah mencapai 50 tahun. Ini artinya perlu diperbaiki dan diganti, jangan sampai nantinya pipa yang sudah tua ini nanti membahayakan," ungkap Wamen.
"Selain itu kita juga ingin tahu apakah pihak Chevron melakukan perawatan atau tidak. Sudah semestinya turun ke lapangan untuk memastikannya. Panjangnya mencapai 120 Km, jalur Minas, Duri, Balam, Bangko dan Dumai, itu pipa alir utamanya," tambah Archandra.
Sementara itu, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, menyambut baik dari hasil kunjungan Wamen ESDM ke Riau, apalagi dengan telah dikeluarkannya Permen tentang pemberian hasil produksi kepada Riau yang mencapai 10 persen.
"Yang jelas dengan Permen yang baru kita dapat fee 10 persen, lumayan dan itu tidak dipotong satu sen pun. Dari perhitungan itu tak perlu mencari investor dengan hasil yang cukup bagus itu," jelas Gubri.
Selain Wamen ESDM meninjau wilayah produksi CPI, juga ikut mendampingi dari Kementrian LHK, untuk melihat langsung dampak tanah yang terkontaminasi dari limbah yang terjadi akibat produksi minyak tersebut.
Wamen bersama gubernur Riau, juga meninjau dari udara dengan menggunakan helikopter, dan melihat lokasi pengeboran serta pompa-pompa minyak yang ada di wilayah kerja CPI. Mulai dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB, dan dilanjutkan membahas hasil produksi bersama pihak CPI, di Kantor utama CPI Minas.