BANGKINANG (CAKAPLAH) - Terbengkalainya sejumlah pembangunan jembatan yang dibangun melalui anggaran Pemerintah Provinsi Riau di Kabupaten Kampar menyisakan persoalan di tengah masyarakat. Tercatat ada empat jembatan di bantaran Sungai Kampar yang belum tuntas pengerjaannya sehingga belum bisa dimanfaatkan masyarakat hingga saat ini.
Salah satu jembatan yang disorot masyarakat adalah jembatan yang akan menghubungkan Desa Muara Jalai, Kecamatan Kampar Utara dengan Desa Limau Manis, Kecamatan Kampar.
Saat ini, pembangunan jembatan baru selesai sebagian di wilayah yang masuk Desa Limau Manis. Sementara di wilayah seberangnya, di wilayah Desa Muara Jalai belum ada satupun pekerjaan fisik dilakukan. Hanya terlihat tumpukan material beberapa batang pipa besi ukuran besar.
Akibat belum selesainya jembatan yang menghubungkan kedua desa menyebabkan sulitnya masyarakat menuju daerah di seberang.
Aktivis muda Muara Jalai Fajrul Hapzi, S.IP, M.Si yang juga Ketua Forum Mahasiswa Kampar Bersatu kepada CAKAPLAH.COM, Rabu (13/10/2021) mengungkapkan, sebelum jembatan dibangun pada tahun 2017, masyarakat saban hari mengandalkan sebuah rakit untuk menyeberangi Sungai Kampar menuju Desa Limau Manis atau daerah seberang.
"Karena jembatan mulai dibangun dan masyarakat yakin selesai tepat waktu maka rakit yang telah rusak tak diperbaiki lagi," ungkap Fajrul. Kini bangkai rakit yang rusakpun sudah tenggelam.
Sejak rakit rusak dan belum selesainya pembangunan jembatan maka masyarakat terpaksa mencari jalan alternatif yaitu mengunakan jembatan terdekat untuk menyeberang Sungai Kampar. Jembatan terdekat dari Muara Jalai adalah jembatan yang menghubungkan Kampung Panjang dengan Air Tiris atau Jembatan di Desa Kampung Godang di Kecamatan Bangkinang-Bangkinang Kota.
Namun jika melewati jalur ini memakan waktu yang lebih panjang untuk sampai ke seberang. "Kasihan anak sekolah karena banyak yang sekolah di Limau Manis. Kalau pakai rakit biasanya hanya butuh waktu lima menit sampai di Limau Manis tapi sekarang sampai setengah jam jika lewat Jembatan Air Tiris," bebernya.
Melihat kondisi ini, alumni Pasca Sarjana Universitas Riau ini berharap Pemerintah Provinsi Riau melanjutkan pembangunan jembatan ini karena mempertimbangkan sulitnya akses transportasi masyarakat saat ini.
Terkait persoalan ini, Ketua DPRD Kabupaten Kampar Muhammad Faisal ketika dikonfirmasi meminta anggota DPRD Provinsi Riau mendorong agar Pemerintah Provinsi Riau kembali menganggarkan bantuan keuangan (Bankeu) untuk menuntaskan empat unit jembatan di Kampar yang belum tuntas. "Karena jembatan itu sudah ada pekerjaan," tegas Faisal.
Politisi Partai Gerindra ini menambahkan, sangat disayangkan apabila material jembatan seperti besi hilang dan aus karena cuaca. Jika jembatan ini masih terbengkalai maka pemanfaatan untuk masyarakat tak bakal berjalan.
Sebelumnya, pada 12 Maret 2021 lalu Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto sempat meninjau empat unit jembatan terbengkalai yang dibangun Pemerintah Provinsi Riau, termasuk Jembatan Muara Jalai-Limau Manis.
Tiga jembatan lainnya yang ditinjau orang nomor satu di Kabupaten Kampar itu adalah jembatan di Desa Sipungguk Kecamatan Salo yang dibangun pada tahun 2014, jembatan di Pasar Usang Kecamatan Kampar tahun 2018 dan jembatan di Desa Kuapan Kecamatan Tambang yang dibangun pada tahun 2013.
Bupati Kampar mengaku prihatin dan ia berharap beberapa pembangunan yang hingga kini terbengkalai harus dicarikan solusi alternatif, agar ke depan bangunan yang sudah terlanjur dibangun segera diselesaikan sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Bupati menyampaikan, Pemkab Kampar sudah melayangkan surat sebanyak tiga kali ke Pemprov Riau agar pembangunan empat jembatan ini segera dituntaskan.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kampar |