PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengungkapkan kalau almarhum Datuk Seri Al Azhar pernah ingin mundur dan melepaskan jabatannya sebagai Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Namun setelah berbicara dari hati ke hati Al Azhar tetap berkomitmen menyelesaikan tugasnya sebagai Ketua MKA hingga akhir hayatnya.
Wagub bercerita, Almarhum Al Azhar kerap berbagi cerita dengannya dan cukup sering mendengar dan saling memberi saran.
"Kami cukup dekat karena seumuran. Lebih tua saya tiga bulan, tapi saya panggil dia abang karena saya hormat dengan beliau," kata Edy Natar, saat melayat ke rumah duka, Rabu (13/10/2021) siang.
Almarhum, kata Wagub adalah sosok yang amat bertanggung jawab. Bahkan ia mengatakan, Almarhum sempat mengatakan ingin berhenti dari jabatannya sebagai Ketua Umum MKA LAMR.
"Kalau ada hal-hal yang mengganjal, dia datang ke saya. Dia sempat dua kali ingin mengundurkan diri karena merasa tidak bisa berkontribusi (di MKA LAM). Saya katakan, Kalau bukan Abang siapa lagi, dan alhamdulillah Datuk Al Azhar tetap berkomitmen menyelesaikan tugasnya sebagai Ketua MKA hingga akhir hayatnya," cakapnya lagi.
Wagub melanjutkan, saat mendengar kabar almarhum didiagnosa terkena batu empedu, Wagub pun sempat menghubungi keluarga dan menyampaikan pesan-pesan penguat.
"Saya sempat mendengar kabar beliau terkena empedu. Saya juga sempat operasi batu empedu pada tahun 2007, 14 tahun saya hidup tanda kandung empedu. Saya berharap itu menjadi penguat untuk beliau. Sekarang beliau telah mendahului kita semua," kata Edy lagi.
Lebih jauh, Edy Natar juga menyematkan beberapa pesan yang bisa diambil dari musibah ini, beliau menyampaikan bahwa kematian itu pasti, tidak memandang status, jabatan, usia dan kesiapan kita untuk menemui sang khalik.
"Dari berpulangnya Datuk ini, kita bisa mengambil beberapa pesan agar kita selalu ingat dengan kematian. Kematian tidak memandang status, jabatan, dan usia, kita harus mempersiapkannya," ucapnya.
"Kita semua yang hadir disini akan kembali kepada sang pencipta, hanya menunggu waktu saja," tambahnya.
" Selamat jalan Datuk panutan kami, semoga amal ibadah mu diterima disisi-Nya," tutupnya.
Penulis | : | Satria Yonela Putra/ Mega Yustari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Riau |