Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel
|
Jakarta (CAKAPLAH) - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengusulkan agar kredit macet usaha mikro di bawah Rp 10 juta diputihkan saja.
"Setiap bertemu rakyat, itu yang dikeluhkan. Akibat pandemi Covid-19 ini banyak usaha yang tutup sehingga tak bisa bayar pinjaman," kata Rachmat Gobel dalam keterangannya yang diterima CAKAPLAH.COM, Sabtu (16/10/2021).
Diungkapkannya saat ini, para petani dan pelaku usaha mikro dan kecil lainnya juga mengalami kesulitan untuk mendapat fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena masuk ke dalam daftar Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Istilah SLIK ini merupakan pengganti istilah BI Checking karena pengawasan perbankan kini berada di OJK, bukan lagi di Bank Indonesia (BI).
Gobel mengatakan akibat pandemi Covid 19 maupun akibat terkena musibah, banyak pelaku usaha mikro masuk dalam daftar SLIK. Karena itu mereka tak bisa lagi mendapatkan pinjaman dari perbankan.
"Dalam kondisi begitu, mereka lari ke rentenir dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang bunganya sangat mencekik. Mereka jadi makin miskin," katanya.
Padahal Presiden Jokowi sangat peduli untuk memberantas kemiskinan dan memperkuat UMKM.
"Kita harus ada solusi nyata untuk menghapus kemiskinan. Kita juga harus memiliki visi yang sama bahwa UMKM harus kuat. Karena UMKM itu menyerap tenaga kerja yang besar dan juga fondasi ekonomi nasional," katanya.
Selain itu, Gobel juga mengingatkan agar perbankan melakukan pembinaan kepada UMKM agar usahanya sehat dan kualitas produk usahanya juga bagus.
"Jadi jangan hanya memberikan kredit, tapi juga membina skill mereka juga," katanya.
Pembinaan itu, katanya, termasuk kemampuan UMKM untuk memasuki ekonomi digital. Selain itu, produk UMKM juga harus bisa menjadi produk global.**