Muhaimin Iskandar
|
Jakarta (CAKAPLAH) - Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar menilai indikator suksesnya pembangunan saat ini sudah berubah. Karena tujuan utama setiap negara melakukan pembangunan ekonomi adalah untuk memperoleh kemakmuran, baik kemakmuran bagi negara maupun kemakmuran bagi penduduknya. Indikator keberhasilannya selalu diorientasikan pada pertumbuhan ekonomi.
Namun, menurut Gus Muhaimin, indikator keberhasilan pembangunan bukan hanya ekonomi, tapi juga kebahagiaan. Hal itu dia sampaikan saat menghadiri Silaturahim Ulama, Kiai dan Tokoh Masyarakat Brebes-Tegal di Grand Dian Hotel, Brebes, Ahad (17/10/2021).
“Indikator suksesnya pembangunan itu bukan hanya karena keberhasilan pembangunan infrastruktur, tetapi juga dilihat dari kesejahteraan dan kebahagiaan warganya,” kata Gus Muhaimin.
Diungkapkannya, kebahagiaan dulu tidak dipercaya sebagai indikator keberhasilan sebuah pembangunan oleh ilmu sekularistik, tapi sekarang berbalik.
"Semakin bahagia seseorang atau kelompok, semakin terindikasi sukses," tutur Gus Muhaimin.
Modal kebahagiaan itu, lanjut Gus Muhaimin, dimiliki penuh oleh Nahdlatul Ulama (NU). Menurut dia, NU adalah organisasi besar yang tidak hanya menyandarkan masalah ekonomi dalam berjamiyah, tapi juga kebahagiaan.
“Teori apapun NU itu paling relevan dan paling punya kesiapan dalam suksesi pembangunan, karena NU punya modal kebahagiaan yang merata. Orang-orang NU itu selalu bahagia. Selama NU sukses, saya yakin pembangunan nasional juga sukses,” ujarnya.**
Penulis | : | Edyson |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Nasional |