Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Nilai impor Riau pada bulan September 2021 mencapai US$ 115,33 juta atau mengalami penurunan sebesar 12,49 persen dibanding nilai impor Agustus 2021 yang mencapai US$ 131,79 juta.
"Penurunan ini disebabkan oleh turunnya impor non migas sebesar 15,02 persen meskipun impor migas mengalami kenaikan sebesar 62,25 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Misfaruddin, Selasa (19/10/2021).
Ia mengatakan penurunan impor non migas September 2021 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada enam golongan barang, yang terbesar antara lain Mesin-mesin/Pesawat Mekanik sebesar US$ 11,29 juta, Bubur Kayu (pulp) sebesar US$ 5,87 juta, dan Benda-benda dari Besi dan Baja sebesar US$ 3,10 juta.
"Sedangkan kenaikan impor non migas terjadi pada empat golongan barang, yang terbesar yaitu Bahan Kimia Organik sebesar US$ 4,26 juta, Besi dan Baja sebesar US$ 3,63 juta, dan Garam, Belerang, Kapur sebesar US$ 1,20 juta," Cakapnya.
Lanjut Misfaruddin, selama Januari-September 2021, nilai impor Riau mencapai US$ 1,02 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 0,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang besarnya US$ 1,01 miliar.
"Kenaikan impor ini disebabkan oleh naiknya impor non migas sebesar 2,20 persen, meskipun impor migas turun sebesar 14,31 persen," ungkapnya.
Impor non migas selama Januari-September 2021 didominasi oleh Pupuk US$ 275,45 juta (29,07 persen), kemudian Mesin-mesin/Pesawat Mekanik sebesar US$ 198,64 juta (20,96 persen), Bahan Kimia Organik US$ 77,96 juta (8,23 persen), serta Bubur Kayu (Pulp) US$ 61,51 juta (6,49 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai 64,76 persen.
"Secara keseluruhan, impor 10 golongan barang utama non migas pada periode Januari-September 2021 memberikan kontribusi sebesar 84,10 persen terhadap total impor non migas Riau. Sementara itu, kontribusi impor non migas di luar 10 golongan barang utama sebesar 15,90 persen," pungkasnya.
Dari sisi pertumbuhan, impor 10 golongan barang utama pada Januari-September 2021 mengalami kenaikan sebesar 5,87 persen terhadap periode yang sama tahun 2020.