

![]() |
Presiden Joko Widodo
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, menyebutkan saat ini Presiden Joko Widodo tengah kesulitan untuk menentukan pilihan terhadap calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Pasalnya dari sejumlah nama kandidat, masing-masing KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, KSAD Jenderal Andika Perkasa, dan KSAL Laksamana Yudo Margono, semuanya dianggap memiliki kinerja yang bagus.
"Kalau figur, semua bagus, semua calon-calon yang kita dengar memang pasti presiden sulit untuk memutuskan karena pertimbangannya banyak dan calon-calonnya bagus-bagus semua," ujar Meutya kepada wartawan, Selasa (19/10/2021).
Atas hal itu, Meutya memperkirakan Persiden Jokowi baru akan mengirimkan Surat Presiden (Surpres) pada awal November mendatang.
Politikus Golkar itu pun memastikan, DPR masih memiliki waktu untuk memproses surpres tersebut. Sebab, Panglima TNI Hadi baru memasuki masa pensiun pada akhir November 2021.
"Kurang lebih awal-awal November, begitu yang saya dengar terakhir. Memang masih ada waktu sampai akhir November prosesnya," kata Meutya.
Lagipula, kata Meutya, pergantian Panglima TNI tidak perlu dilakukan secara terburu-buru. Sehingga, Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif jua punya cukup waktu waktu untuk memilih sosok yang tepat untuk dicalonkan menjadi Panglima TNI.
"Jadi saya rasa enggak apa-apa, DPR ini memberikan waktu yang diperlukan oleh Presiden sebagai pemegang prerogatif untuk menentukan Panglima TNI supaya yang terpilih nanti yang terbaik, selama tidak melanggar batasan-batasan aturannya," kata Meutya.
Penulis | : | Edison |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Nasional |











































01
02
03
04
05





