Yayasan Dai Konservasi Rimbang Baling mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
|
(CAKAPLAH) - Komunitas Agama di seluruh dunia melakukan kampanye Faith for Cimate Justice (Iman untuk Keadilan Iklim) pada 17-18 Oktober 2021, meminta pemerintah menangani serius krisis iklim.
Di Indonesia, kegiatan dilaksanakan di Jakarta dengan membentangkan spanduk besar di Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, dan Santa Theresia.
Di Riau, Yayasan Dai Konservasi Rimbang Baling melaksanakan webinar dengan tema 'Katakan Tidak pada Deforestasi' dan mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Dalam suratnya, Yayasan Dai Konservasi Rimbang Baling meminta presiden untuk;
1. Menghentikan deforestasi khususnya di Rimbang Baling
2. Memuliakan masyarakat dengan memulihkan hutan dan peningkatan kesejahteraan
3. Mengelola sumber daya alam dengan kebijakan pro lingkungan
4. Memberikan sanksi tegas bagi pelaku usaha yang merusak lingkungan
5. Menggunakan energi bersih dalam berbagai sektor
6. Menerapkan penyaringan kerjasama dengan pihak luar (khususnya sektor lingkungan) dengan berkeadilan.
Webinar yang dilaksanakan pada 18 Oktober 2021 kemarin, bekerjasama dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suska dan GreenFaith mendapat tanggapan antusias oleh 50 peserta yang mengikutinya.
Asben, SPdI, Ketua Yayasan Dai Konservasi Rimbang Baling menyatakan, peran dai dalam upaya penyelamatan lingkungan sangat penting
"Karena ini adalah dakwah untuk membentuk masyarakat sejahtera dalam suasana ke-Islaman," sebutnya.
"Kami berupaya mengingatkan umat Islam untuk menjaga alam karena itu merupakan kewajiban, jangan wariskan alam yang rusak kepada generasi selanjutnya," tambahnya.
Tercatat sebanyak 441 aksi komunitas lintas agama dari 43 negara ambil bagian dalam kampanye ini sebagai upaya menggaungkan suara-suara akar rumput akan keprihatinan perubahan iklim.
Aksi-aksi ini digelar menjelang pelaksanaan COP 26 (pertemuan negara-negara membahas perubahan iklim) yang akan dilaksanakan di Inggris Bulan November 2021.
Nana Firman, Senior Ambassador GreenFaith menyatakan, ini adalah aksi damai dari komunitas beragama sedunia untuk mengingatkan pemimpin dunia berkomitmen dalam menangani krisis iklim bukan hanya sekedar janji karena krisis itu sudah nyata.
Nana, aktifis muslim yang tinggal di Amerika Serikat ini menambahkan, “Saya bersama dua rekan akan hadir di COP mewakili komunitas beragama dan perempuan menyuarakan aspirasi-aspirasi ini.”
Sementara itu, Dr. Nurdin MA, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suska periode 2018-2021 menyatakan, seorang muslim berkewajiban untuk menjaga alam. "Karena itu adalah syariat dasar agama. Tidak sempurna iman seseorang jika tidak peduli pada lingkungan," tegasnya.
Lebih tegas lagi Dr. Nurdin menyampaikan pesan jangan sampai umat Islam menjadi kafir ekologi oleh karena itu semua lapisan masyarakat dan pemerintah harus melaksanakan peran menjaga lingkungan.
Penulis | : | Rilis |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Nasional, Lingkungan, Riau |